Hidayat Nur Wahid |
"Umat Islam menjadi tulang punggung (back bone) untuk menyelamatkan Pancasila dari ideologi komunisme," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dalam Dialog Kebangsaan bertema 'Pancasila VS Komunisme: Menguji Daya Tahan NKRI dalam Menghadapi Problem Nasional' di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/12).
Dikatakan Hidayat, komunisme masih menjadi ancaman konkrit bagi Indonesia. Menurutnya, penganut Komunis terus melakukan konsolidasi dan menyebarkan simbol-simbol komunisme. Bahkan, ada desakan untuk mencabut Tap MPRS No. XXV/MPR/1966 yang melarang Partai Komunisme Indonesia (PKI).
"Kenapa mereka minta Tap itu dicabut? Karena untuk menghidupkan kembali komunisme," ungkapnya.
Selain itu, Hidayat menuturkan, komunisme menjadi lahan subur ketika agama dilecehkan atau dinistakan. Kemudian antarumat beragama diadu domba. Maka penganut komunisme mengatakan, bahwa penganut agama saling bertengkar, dan memunculkan keraguan beragama di masyarakat. "Ini menjadi pintu bagi komunisme," ucapnya.
Kemudian, secara ideologis dan historis, paling nyata adalah pemberontakan komunis diantaranya tahun 1948, 1965. Mereka sudah tiga kali melakukan pemberontakan. Sesungguhnya, kata Hidayat, dalam Pancasila tidak ada tempat bagi komunisme.
Dari proses sejak 1 Juni, kemudian Piagam Jakarta, dan sila-sila Pancasila dalam UUD yang disahkan pada 18 Agustus 1945, tidak ada tempat untuk komunisme. "Dalam Pancasila ada Ketuhanan. Komunisme tidak mengakui adanya Tuhan," tegasnya.
Sumber:
www.republika.co.id
Kamis, 15 Desember 2016
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/12/15/oi7p6u396-hnw-islam-tulang-punggung-selamatkan-pancasila-dari-komunisme
No comments:
Post a Comment