HNW saat sosialisasi 4 pilar |
Sosialisasi yang berlangsung Senin pagi, 26 Desember 2016, itu diikuti 200 peserta terdiri dari ibu-ibu anggota Majelis Ta'lim Kota Tangsel, pengurs dan anggoat yayasan RPM beserta anggota binaannya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tangerang Selatan.
Wakil Ketua MPR DR. H. Hidayat Nur Wahid hadir dan menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar ini. Sebagai pemateri Hidayat Nur Wahid tidak sendirian, dia didampingi oleh KH. Ahmad Sadeli Karim, Lc., anggota lelompok DPD MPR dari dapil Banten.
Dalam paparannya, Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa sosialisasi hari ini, Senin (26/12/2016), dimudahkan oleh Allah. Karena diselenggarakan bertepatan hari libur, banyak warga pulang kampung, sehingga untuk hadir di acara terhindar kemacetan.
Pada awal paparannya, Hidayat Nur Wahid menyatakan, Sosialisasi Empat Pilar ini adalah hak bagi setiap warga negara Indonesia, supaya mengetahui hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam kesempatan itu Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa kehadiran Empat Pilar ini tidak lepas dari andil putera Banten. "Ada orang Banten yang ikut mempersiapkan Kemerdakan Indonesia," kata Hidayat Nur Wahid. Dia adalah Prof. Dr. Raden Aryo Ahmad Husein Djajadiningrat.
Bukan hanya itu, menurut Hidayat Nur Wahid, ada pula tokoh Banten yang menyelamatkan Indonesia. Itu terjadi ketika pada 18 Desember 1949 para pemimpin Indonesia, Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir ditangkap oleh Belanda dan ditawan di Bangka, maka muncullah putera Banten yang bernama Mr. Sjafroeddin Prawiranegara menyelamatkan Indonesia.
Mr. Sjafroeddin Prawiranegara, selain putera Banten, dia juga tokoh Islam anggota partai Islam Masyumi. Karena peran Sjaroedin Prawiranegara yang memproklamirkan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) sehingga memberi tahu dunia Internasional bahwa pemerintah Indonesia tetap ada, tidak bubar seperti digembar gemborkan penjajah Belanda.
Jadi, jela Hidayat Nur Wahid, tokoh Islam berada di garda terdepan dalam menyelamatkan Indonesia dari penjajahan Belanda. Selain toloh Banten, ada lagi tokoh Islam yang juga dari partai Islam Masyumi berperan besar dalam mengeluarkan para tokoh bangsa, Bung Karno, Bung Hatta dan lainnya, dari tahanan Belanda. Tokoh itu adalah Mr. Mohammad Roem. Melalui perundingan Roem-Van Royen, para pemimpin bangsa yang ditawan itu dibebas dari tahanan Belanda.
Jadi, dalam kontelks ini, menurut Hidayat Nur Wahid, para peserta jangan seolah-olah menganggap umat Islam tak berperan dalam kemerdekaan Indonesia. "Peran umat Islam sangat besar," ungkap Hidayat Nur Wahid.
Selain itu, Hidayat Nur Wahid juga mengingatkan bahwa Indonesia memang bukan negara sekuler dan bukan negara agama. Tapi, paham komunisme tidak bisa hidup di negara kita. Sebab, dalam Pancasila, baik Pancasila 1 Juni, 22 Juni, maupun Pancasila 18 Agustus semuanya ada kata Ketuhanan. Itu artinya, yang tak mengakui adanya Tuhan, tak bisa hidup di Bumi Indonesia.
Lagi punya Tap MPRS No. XXV Tahun 1966 tentang larangan Partai Komunisme dan Penyebaran Paham Komunis masih tetap berlaku. Itu, Artinya, di Indonesia tidak boleh hidup yang tidak mengakui adanya Tuhan.
"Kalau Empat Pilar ini betul-betul dipahami maka kita akan semakin cinta negara Indonesia," kata Hidayat Nur Wahid.
Sumber:
www.mpr.go.id
Senin, 26 Desember 2016
http://mpr.go.id/posts/hidayat-nur-wahid-tokoh-banten-punya-andil-besar-dalam-kemerdekaan-indonesia
No comments:
Post a Comment