HNW menerima kunjungan tokoh Pabar |
Kedatangan mereka ke Jakarta untuk mengemukakan apa yang terjadi di sana. Abdullah Simurut menceritakan segala dinamika politik menjelang Pilkada hingga soal pembangunan sarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Diungkapkan, dalam masa reformasi di Papua Barat dan Papua juga terjadi keterbukaan. Aspirasi dan kesetaraan masyarakat dengan beragam latar bisa diwujudkan. “Ini berbeda dengan masa sebelumnya,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, mereka menyodorkan rencana pembangunan fasilitas umum. Di mana di tempat itu dulu Presiden Soekarno dan Soeharto pernah datang di saat-saat awal proses masuknya Papua (Irian Jaya) ke Indonesia.
Kehadiran mereka disambut baik oleh Hidayat Nur Wahid. Apa yang disampaikan tadi ditanggapi dengan berbagai saran. Dirinya mengemukakan bahwa ia pernah pergi ke Fak-Fak, Sorong, dan tempat lainnya. Hidayat Nur Wahid pada kesempatan itu mengemukakan kemajuan-kemajuan yang dicapai dari jalinan dengan orang-orang Papua.
Dalam masalah pembangunan, Hidayat Nur Wahid menuturkan biaya pembangunan di Papua dan Jawa itu berbeda. Harga semen di Papua lebih mahal, bisa jadi 10 kali lipat dari harga di Jawa. Untuk itu Hidayat Nur Wahid menyarankan agar dalam rencana pembangunan yang diajukan disesuaikan dengan harga-harga di sana. Hidayat Nur Wahid senang saat diberi informasi bahwa untuk melakukan pembangunan di sana, pasir dan batu sudah tersedia di alam.
Sumber:
mpr.go.id
Kamis, 13 Oktober 2016
http://mpr.go.id/posts/wakil-ketua-mpr-terima-tokoh-papua-barat
No comments:
Post a Comment