Ledia: Saatnya Perempuan Berperan Aktif Dalam Roda Perekonomian

Ledia: Saatnya Perempuan Berperan Aktif dalam ekonomi

BANDUNG - Kini, saatnya perempuan mengambil peranan aktif terlibat dalam perekonomian. Anggota Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, pihaknya mendorong pemberdayaan perempuan untuk ekonomi keluarga.

Selama ini, legislator asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku partainya konsen terhadap pemberdayaan perempuan . Pihaknya memiliki program Sekolah Ibu yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas diri. Pelatihan tersebut untuk menciptakan peluang dan bekal skill sebelum membuka lahan usaha.

"Untuk program Sekolah Ibu ini sudah ada di tiap daerah. Di Kota Bandung saja tersebar 300 unit Sekolah Ibu. Di Depok dan Bogor pun relatif banyak. Tapi, produk yang dihasilkan Sekolah Ibu ini kesulitan dalam hal pemasaran," kata Ledia usai Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Prime Park Hotel Bandung, Sabtu (18/2/2017) lalu.

Khusus mengenai pemberdayaan perempuan, dia menyebutkan pihaknya membagi dalam dua kluster utama. Yakni, Rumah Keluarga yang lebih mengarah ke perihal parenting dan Pos Ekonomi Keluarga yang ditujukan untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan Sekolah Ibu. Menurutnya, mayoritas dalam program Pos Ekonomi Keluarga ini memberikan pelatihan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bidang katering.

Ledia menyebutkan, PKS memiliki terobosan dengan membuat struktur khusus di bidang pengembangan ekonomi. Dengan label Bidang Pengembangan Jaringan Ekonomi (BPJE), setiap pengurus memiliki tiga tugas utama yaitu peningkatan kompetensi, peningkatan kualitas produk unggul, dan merancang regulasi.

"Selain mengembangkan link antara pengusaha dan permodalan, BPJE ini pun memberikan pendampingan untuk pembiayaan. Dari ekonomi rumah tangga yang baik itu diharapkan bisa membawa perekonomian negara yang baik pula," ucapnya di hadapan 150 orang peserta Pelatihan Penokohan Kader Perempuan PKS.

Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Padjadjaran (Unpad) Ina Primiana mengatakan dari sekian banyak pelaku UMKM di Jabar itu mayoritas dikelola kaum perempuan.

"Dari jumlah UMKM di Jabar itu, 60% diantaranya dikelola perempuan," ucapnya.

Dari total UMKM itu, Ina mengaku 80% tergolong usaha mikro. Perempuan yang notabene menjadi jaring pengaman tersebut membutuhkan pembinaan dan perluasan wawasan edukasi dari pemerintah. [jek]

Sumber:
inilahkoran.com
Ahad, 20 Februari 2017
http://m.inilahkoran.com/berita/bandung/66572/saatnya-perempuan-berperan-aktif-dalam-roda-perekonomian