Tuesday, September 6, 2016

HNW: Berdakwahlah Secara Bijak

HNW terima delegasi Cordofa Dompet Duafa
JAKARTA - Pada 6 September 2016, di ruang kerjanya, Lt.9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menerima delegasi Cordofa (Corps Da’i Dhompet Dhuafa). Delegasi bersembilan orang itu dipimpin oleh GM Sosial dan Dakwah, Ahmad Fauzi Qasim.

Cordofa merupakan lembaga dakwah yang menyebarkan dainya untuk mensyiarkan Islam ke berbagai tempat seperti di daerah pedalaman dan perbatasan Indonesia bahkan hingga luar negeri seperti Selandia Baru. Kedatangan mereka selain memaparkan program kerja Cordofa, juga mengundang Hidayat Nur Wahid untuk memberi pemahaman kepada Cordofa mengenai apa-apa yang perlu dilakukan dalam berdakwah.

Dalam pertemuan tersebut, Hidayat Nur Wahid mengapresiasi aktivitas yang dilakukan oleh Cordofa. Hidayat Nur Wahid memuji lembaga dakwah yang banyak diaktivi oleh para Ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) itu berhasil menggalang kerja sama dengan banyak pihak.

Meski demikian, Hidayat Nur Wahid mengingatkan agar lembaga-lembaga dakwah yang sudah ada agar melakukan sinergi satu dengan yang lainnya. “Sangat bagus bila antarlembaga dakwah bersinergi,” ujarnya. Hal demikian ditekankan sebab apa yang dilakukan Cordofa itu bisa jadi sudah dilakukan oleh ormas Islam lainnya. Bila saling bersinergi maka dakwah yang dilakukan akan saling menguatkan. “Bukan saling menafikkan,” ujarnya.

Komunikasi antarlembaga dakwah perlu ditekankan sebab bisa jadi lembaga dakwah yang sudah lebih dahulu berdakwah mempunyai fikih atau sudut pandang yang berbeda dengan Cordofa. “Bisa jadi ada perbedaan di masing-masing lembaga dakwah,” ujar Hidayat Nur Wahid. Untuk itu di sini pentingnya komunikasi dengan aktivitas dakwah yang lain, “sehingga kedatangan Cordofa bisa semakin menguatkan dakwah,” tegasnya. Dengan cara berkomunikasi atau bekerja sama dengan ormas Islam lainnya maka membuat biaya dalam berdakwah menjadi lebih hemat. Dalam berdakwah, diharapkan agar Cordofa memberdayakan dai-dai yang ada atau mencetak dai dari tempat di mana dakwah itu dilakukan.

Ditegaskan pula bahwa dalam berdakwah kita harus bisa memahami apa yang terjadi di masyarakat. “Kita tidak anti tradisi,” paparnya. Diungkapkan ketika Islam masuk ke wilayah nusantara, bangunan struktur masyarakat sudah ada demikian kuatnya, ada kerajaan besar (Sriwijaya dan Majapahit), tatanan masyarakat yang teratur, dan perekonomian yang kuat. Anehnya, di tengah sistem masyarakat yang kuat itu, syiar Islam di Jawa dan Sumatera diterima. Islam masuk ke nusantara menurut Hidayat Nur Wahid tanpa peperangan. “Untuk itu sampaikan dakwah secara bijak,” tegasnya. “Metode penyebaran Islam pendahulu masih sangat relevans.

Hidayat Nur Wahid masih menyayangkan adanya pendakwah yang kadang-kadang belum tepat dalam mensyiarkan Islam. Diharapkan pula kita jangan suka melakukan takfiri. 

Sumber:
mpr.go.id
Selasa, 06 September 2016
http://mpr.go.id/posts/wakil-ketua-mpr-berdakwahlah-secara-bijak

No comments:

Post a Comment