Hidayat serahkan sapi kurban |
Pada pertengahan Agustus 2017, di kampung itu ada kebakaran yang menyebabkan sekitar 245 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal. Mereka saat ini ada yang tinggal di rumah saudara atau sewa rumah.
Selepas dirinya menjadi khatib Sholat Idul Adha, 1 September 2017, Hidayat Nur Wahid meninjau hewan korban, seekor sapi berwarna hitam. Dikatakan, kita berqurban pada hari ini bukan hanya sekadar menyembelih hewan qurban namun juga ada motivasi baik dan benar. Menurutnya yang diterima Allah bukan hanya daging hewan yang disembelih tetapi juga ketaqwaan dan motivasi. "Motivasi dalam kehidupan perlu disegarkan," ujarnya.
Saat ini diakui masyarakat terjebak pada beragam permasalahan sehingga menjadi pragmatis, individualistis, materalistik, dan tak lagi mementingkan nilai-nilai.
Untuk itu, menurut Hidayat Nur Wahid, dengan Idul Adha, kita diingatkan kembali untuk menghadirkan sikap hidup yang sangat mendasar yakni motivasi yang baik dan benar untuk mengisi kehidupan. "Inilah yang menghadirkan kemerdekaan Indonesia," ungkapnya. "Kalau para pendiri bangsa memikirkan materi maka Indonesia tak merdeka," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, para pendiri bangsa berjuang karena motivasi yang hebat sehingga Indonesia merdeka.
Hidayat Nur Wahid berpesan, dalam Idul Adha jangan menyembelih hewan qurban saja namun sembelihlah hawa nafsumu. Hawa nafsu disebut menghadirkan kekerasan, ketakadilan, dan korupsi. "Hawa nafsu akan melahirkan tragedi," ujarnya.
Dikatakan Idul Adha tak hanya berdimensi ilahiyah namun juga berdimensi kemanusiaan. "Buktinya daging qurban dibagikan kepada orang miskin" ujarnya. Hal demikian membuat kedekatan antarmasyarakat. "Sehingga beragama itu rahmatah lil alamin," ujarnya. "Jadi Idul Adha melahirkan kebersamaan," ujarnya.
Sumber:
www.mpr.go.id
Jum'at, 1 September 2017
http://mpr.go.id/posts/wakil-ketua-mpr-serahkan-daging-qurban-pada-korban-kebakaran-kebayoran-lama
No comments:
Post a Comment