Hermanto (kanan berpeci) serahkan cendera mata |
Dalam paparannya disampaikan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk terdiri atas berbagai suku, bahasa dan budaya, agama, dan adat istiadat. "Kemajemukan ini merupakan kekayaan, tapi sekaligus menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Menghadapi tantangan ini diperlukan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri," kata Hermanto usai sosialisasi kepada Haluan.
Kebhinnekaan lanjutnya, merupakan kekayaan Indonesia yang harus diakui, diterima dan dihormati. Untuk itu kemajemukan harus dipelihara dan di pertahankan dan terus dikembangkan. Keberagaman ini terwujud dalam Bhinneka Tunggal Ika dan yang menjadi perekat dan pengikat kerukunan bangsa adalah nilai-nilai yang menjadi kekuatan dan pendorong untuk mencapai cita-cita bangsa yakni tumbuh dan hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, dan nilai itu telah terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Hermanto mengatakan, Pancasila sebagai ideologi negara harus dipahami bersama secara terbuka dengan wacana dan dialog dalam masyarakat.
"Melalui ASN yang hadir ini kita berharap akan menjadi corong ataupun perpanjangan mulut dan tangan pemerintah dalam membina kehidupan berbangsa yang rukun dalam kerangka NKRI dan berdasar negara Pancasila. Dan terutama generasi muda sebagai penerus bangsa untuk secara sadar memahami Pancasila dan UUD 45," tuturnya.
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf menambahkan, Pancasila dinilai sangat memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa Indonesia yang pluralistik dan wilayah yang luas. Pancasila mampu mengakomodasi keanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia.
“Ada empat pendekatan untuk menjaga empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat pendekatan tersebut yaitu pendekatan kultural, edukatif, hukum, dan struktural, sangat dibutuhkan agar pemahaman generasi muda terhadap 4 pilar kebangsaan tidak memudar,” ungkapnya.
Di Sawahlunto sebutnya, hal itu telah dilaksanakan. Sawahlunto yang dikenal dengan masyarakatnya yang heterogen dan multikultural hingga saat ini mampu hidup damai berdampingin meski berbeda budaya, suku dan agama. Akan tetapi melalui kegiatan sosialisasi empat pilar ini diharapkan lebih meningkatkan semangat jiwa Pancasila dan mnejadikan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika sebagai kekuatan hidup berbangsa dan bertanah air Indonesia. (h/rki)
Sumber:
www.harianhaluan.com
Jum'at, 1 September 2017
http://www.harianhaluan.com/mobile/detailberita/66481/anggota-dpr-hermanto-sosialisasikan-empat-pilar-kebangsaan
No comments:
Post a Comment