Thursday, June 29, 2017

HNW: Semangat Halal Bihalal Dan Silaturahmi Menjadi Kekuatan Pemersatu Bangsa

HNW dalam open house di rumah dinas
JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sangat concern dan selalu memperhatikan setiap peristiwa serta tradisi pra, saat dan pasca Ramadhan serta Hari Raya Iedul Fitri di Indonesia setiap tahun.  Salah satu yang utama adalah tradisi mudik dan halal bihalal.

Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil DKI Jakarta II ini mengaku sangat bersyukur untuk tahun ini, tidak lagi mendengar kabar berita yang menyeramkan terkait tradisi mudik lebaran.

Monday, June 26, 2017

Hidayat Nur Wahid Apresiasi Pertemuan GNPF-MUI Dengan Presiden Jokowi

Hidayat saat open house Idul Fitri
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi pertemuan antara GNPF-MUI  dengan Presiden Joko Widodo yang berlangsung di Istana Merdeka bertepatan dengan momentum Idul Fitri dan halal bi halal. Hidayat berharap pertemuan itu menghadirkan semangat baru dan menjauhkan dari upaya provokasi menghadap-hadapkan antara pemerintah dan umat Islam, atau antara TNI-Polri dengan umat Islam.

“Secara prinsip saya mengapresiasi pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi kemarin,” kata Hidayat Nur Wahid di sela-sela open house hari kedua lebaran di Rumah Dinas di Kemang, Jakarta Selatan, Senin (26/6). Hidayat Nur Wahid menggelar open house kepada tokoh masyarakat, perwakilan negara sahabat, dan warga sekitar.

Sunday, June 25, 2017

Hidayat Nur Wahid: Islam Adalah Negara Yang Mencintai Kerukunan

Hidayat saat Open House di rumahnya
JAKARTA - Halal bihalal, mudik Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di Jakarta,  Minggu (25/6), saat menerima tamu pada acara open House hari pertama Lebaran.  Beberapa tamu hadir pada open house itu. Antara lain, Wakil Ketua MPR, E.E. Mangindaan dan gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan.

Kerukunan yang tercipta selama Ramadhan dan lebaran, kata Hidayat merupakan modal yang sangat baik  untuk menjalani 11 bulan yang akan datang. Sehingga menjadikan  kehidupan berbangsa dan bernegara akan semakin harmonis.

Hidayat Nur Wahid: Terorisme Bertentangan Dengan Ajaran Islam

HNW bersama Anies Baswedan
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengutuk aksi penyerangan Mapolda Sumut yang dilakukan dua orang bersenjata pada  Minggu (25/6) dinihari. Disebut Hidayat, aksi tersebut bertentangan dengan agama Islam. Apalagi dilaksanakan saat umat Islam hendak merayakan Iedul Fitri.

Pernyataan itu disampaikan Hidyat Nur Wahid disela kegiatan Open House, hari pertama lebaran di rumah dinas Wakil Ketua MPR, bilangan Kemang,  Jakarta Selatan.

Khotbah Salat Iedul Fitri, Hidayat: Umat Islam Adalah Golongan Yang Meraih Kemenangan

HNW khatib Shalat Ied di Tanah Kusir Jaksel
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid bertindak selaku khatib  Salat Iedul Fitri. Tahun 1438 H di Masjid Raya Nurul Hidayah. Salat Iedul Fitri itu dilaksanakan di Halaman Masjid Raya Nurul Hidayah, Jln. Bintaro Raya No 7, Tanah Kusir Jakarta Selatan (Minggu 25/6).

Dalam khotbahnya, Hidayat antara lain mengatakan, Iedul Fitri adalah hari bergembira bagi orang mukmin yang berpuasa. Karena ada dua kebahagian mereka yang berpuasa. Yaitu saat berbuka puasa dan menghadap Tuhan-Nya.

Thursday, June 15, 2017

Sosialisasi 4 Pilar, Aleg PKS Bicara Korelasi Ramadhan dan Nasionalisme

A Zainuddin saat sosialisasi 4 pilar di Pasar Rebo
JAKARTA - Ibadah puasa Ramadhan yang tengah dijalani umat muslim Indonesia khususnya memiliki hubungan makna yang kuat dengan nilai-nilai nasionalisme. Karena itu, agama dan negara tidak bisa dipisahkan dalam perspektif Islam di Indonesia.

Hal itu dikatakan anggota FPKS MPR RI Ahmad Zainuddin saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar RT 06 RW 07 Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2017).

Menurut Zainuddin, semangat Empat Pilar yang terdiri dari Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika sangat sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam bulan suci Ramadhan. Dia mencotohkan, ibadah puasa yang dilakukan umat Islam mengandung nilai persatuan dan persamaan.

Wednesday, June 14, 2017

Toriq Hidayat Dilantik, Anggota MPR Harus Jadi Teladan Persatuan

Ust Toriq Hidayat (kiri berpeci)
JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan melantik tiga Anggota MPR baru Pelantikan Antar Waktu yakni Toriq Hidayat dari Fraksi PKS, Ivan Doly Gultom dari Fraksi Golkar, dan Chaidir Djafar dari Kelompok DPD Papua. Pelantikan bertempat di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Rabu (14/6).

Zulkifli Hasan mengajak Anggota MPR baru untuk langsung bekerja menyampaikan nilai nilai luhur ke Indonesiaan kita pada masyarakat.

Tuesday, June 13, 2017

Soal Qatar, HNW: Indonesia Harus Berperan Aktif

HNW: Soal Qatar, Indonesia harus aktif
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, sebagai bangsa yang telah berkomiten menciptakan perdamaian dunia, Indonesia harus berperan aktif untuk mendamaikan polemik yang sedang terjadi di Timur Tengah.

Ia menjelaskan, semestinya Indonesia tidak hanya menawarkan diri melainkan berperan aktif dalam mendamaikan polemik antara Qatar dan Saudi Arabia.

Sunday, June 11, 2017

Wakil Ketua MPR: Jadikan Al Quran Sebagai Cermin

Hidayat: Jadikan Al Qur'an sebagai cermin
JAKARTA - “Malam ini adalah malam ‘Nuzulul Quran’, malam 17 pada bulan Ramadhan,” ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat mengawali tauziah-nya di hadapan jamaah Masjid Al Ibadah, Kemang, Jakarta Selatan, 11 Juni 2017. Lebih lanjut dalam acara memperingati Nuzulul Quran itu, Hidayat Nur Wahid menuturkan, kita dipertemukan oleh Allah dengan malam yang sangat luar biasa yang mengingatkan kepada kita semua bahwa Allah memberikan sebuah fakta ummat Islam bisa maju, bisa hebat, bahkan bisa menghadirkan peradaban yang berkeunggulan mengalahkan peradaban-peradaban apapun.

Wakil Ketua MPR: Brexit Jangan Sampai Terulang

HNW: Brexit jangan sampai terulang
JAKARTA - Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan di Indonesia sehingga seharusnya infrastruktur yang ada disiapkan sejak awal. Hal demikian dikatakan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid kepada wartawan selepas Buka Puasa Bersama di Kemang, Jakarta, 11 Juni 2017.

Lebih lanjut dikatakan, mudik merupakan rutinitas dan menjadi hajat bagi seluruh rakyat Indonesia. "Jadi jangan sampai menyiapkan infrastruktur hanya menjelang mudik," ujarnya. Kalau itu terjadi maka persiapan yang dilakukan tidak maksimal. "Pasti akan menghadirkan pekerjaan yang tambal sulam yang nantinya rusak lagi selepas Lebaran," paparnya.

Saturday, June 10, 2017

Indonesia Harus Tampil Wujudkan Islah di Kawasan Timur Tengah

HNW: Indonesia harus tampil wujudkan ishlah di Timteng
JAKARTA - Krisis diplomatik panas yang menerpa negara-negara Teluk pasca Arab Saudi, Bahrain, UEA, Mesir, Yaman, Libya, Maladewa dan Mauritius sepakat mengucilkan Qatar dengan memutus hubungan diplomatik karena dituding mendukung gerakan terorisme membuat banyak negara prihatin termasuk Indonesia.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa banyak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sangat prihatin sebab negara-negara yang berseteru tersebut adalah anggota OKI juga.

Hidayat Nur Wahid: Buka Bersama Adalah Tradisi Indonesia

Hidayat Nur Wahid
JAKARTA - Hari ke-15 puasa Ramadhan 1438 H,  Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menggelar acara buka bersama. Acara tersebut berlangsung di rumah dinas wakil Ketua MPR, bilangan Kemang Jakarta selatan, Sabtu (10/6). 

Hadir pada acara tersebut Ketua MPR Zulkifli Hasan beserta Wakil ketua MPR Mahyudin S.T., M.M.. Anggota MPR dan Pimpinan Lembaga Pengkajian MPR, serta beberapa duta besar negara sahabat.

Hidayat Nur Wahid: Rakyat Bisa Memutus Lingkaran Setan Korupsi

HNW: Rakyat Bisa Memutus Lingkaran Setan Korupsi
JAKARTA - Rakyat bisa menjadi bagian untuk memutus lingkaran setan permasalahan korupsi di Indonesia. Dengan kedaulatan berada di tangan rakyat, maka rakyat bisa melakukan koreksi dengan memilih pemimpin di tingkat pusat dan daerah, wakil rakyat di tingkat pusat dan daerah, yang anti-korupsi.

Demikian dikatakan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid ketika berbicara dalam Konvensi  Anti Korupsi Jilid II dan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan terma “Integritas dan Produktivitas Kaum Muda untuk Keadilan Sosial” di Auditorium Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (10/6). Kegiatan hasil kerjasama MPR dan Pemuda Muhammadiyah ini menghadirkan pembicara Mustafa Kamal (Fraksi PKS) dan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

Friday, June 9, 2017

Hidayat Nur Wahid: Jadikan Bulan Ramadhan Momentum Merajut Kebersamaan Warga Bangsa

Hidayat Nur Wahid
JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum penting untuk menyegarkan serta merajut kebersamaan dan silaturahmi seluruh anak bangsa.

“Sebelum bulan Ramadhan masuk, ada beberapa fenomena negatif yang sangat mengkhawatirkan terutama menyinggung soal isu SARA terutama saat pra dan pasca Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, banyak pihak memperkirakan dan mengkhawatirkan Pilkada DKI akan rusuh, terjadi pengerahan massa, dan menimbulkan situasi chaos, ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti,” ujarnya, usai gelar acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan kader, simpatisan PKS se Jakarta, Jabar dan Banten serta, LSM, Ormas dan masyarakat umum, di Jakarta, Jumat (9/6).

Tuesday, June 6, 2017

Sukamta: Pancasila Perlu Didiskusikan Lebih Luas

Dr Sukamta (berpeci)
YOGYAKARTA - Anggota DPR RI Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sukamta menggelar acara diskusi yang bertemakan "Ada Apa Dengan #SayaPancasila".

Akhir-akhir ini, isu mengenai #SayaPancasila menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sukamta melihat fenomena tersebut sebagai fenomena yang menarik untuk didiskusikan. Menurutnya, perlu ada pembahasan yang mendalam mengenai pemahaman tentang Pancasila.

HNW: Memahami Sejarah, Umat Islam Akan Semakin Cinta Indonesia

HNW: Pahami sejarah agar semakin cinta Indonesia
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengakui saat ini prinsip-prinsip kebangsaan memudar apalagi di tengah maraknya teknologi informasi dan komunikasi.

Ini disampaikannya saat memberi Sosialisasi Empat Pilar MPR, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada masyarakat Jakarta Selatan, di Kebayoran Baru, hari ini.

Untuk itulah MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar.

Hidayat Nur Wahid Nilai RI Butuh Sosok yang Berilmu dan Beriman

Hidayat menerima delegasi tamu
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menginginkan seseorang yang menguasai ilmu-ilmu umum seperti teknik, ilmu alam, ilmu ekonomi, kedokteran, dan lain sebagainya juga mampu menguasai ilmu agama. Karena itu mereka kelak bisa menjawab tantangan yang semakin luas.

"Kalau ia seorang dokter, ia juga sosok yang mampu menguasai agama," ucap Hidayat, dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2017).

Hidayat mengatakan itu saat menerima Delegasi Pembangunan Rumah Sakit dan Lembaga Pendidikan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Monday, June 5, 2017

Hidayat Nur Wahid:Yang Bilang Islam Anti Kebhinnekaan, Pahami Dulu Sejarah Kemerdekaan

HNW: Pahami dulu sejarah kemerdekaan
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa umat Islam terutama generasi muda Islam harus mengenal dan memahami negerinya sendiri antara lain sejarahnya.

Hal ini menurutnya penting agar umat Islam terutama generasi mudanya tidak merasa terasing di negerinya sendiri.  Apalagi saat ini banyak sekali wacana-wacana, tudingan-tudingan yang banyak memojokkan umat Islam terutama kaitannya dengan Pancasila dan NKRI serta kebhinnekaan.

Ketua Fraksi PKS: Tidak Perlu Ada Klaim Paling Pancasila Atau Paling NKRI

Jazuli Juwaini
JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini menggelar Syukuran Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang dalam kalender Hijriyah jatuh tanggal 9 Ramadhan.

“Tanggal-tanggal ini di bulan Ramadhan dan puncaknya hari Minggu itu 9 Ramadhan pada tahun 1945 adalah detik-detik persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ini membawa pesan bahwa bangsa ini lahir atau merdeka, pada bulan yang mulia, saat Proklamator dan pendiri bangsa lainya yang beragama Islam sedang berpuasa,” kata Jazuli di RJA DPR Kalibata, Jakarta, Sabtu (3/8).

F-PKS MPR Kembali Gelar "Sekolah Konstitusi"

Sekolah Konstitusi FPKS MPR RI
JAKARTA - Besok Selasa (6/6), Fraksi PKS MPR RI kembali mengadakan Sekolah Konstitusi yang keenam dengan menghadirkan dua pembicara dari kalangan pakar. Tema yang dibicarakan kali ini adalah "Quo Vadis Penegakan Hukum: Perspektif Konstitusi".

Sunday, June 4, 2017

HNW: Penyebutan Nama Amien Rais di Kasus Alkes Timbulkan Fitnah

Hidayat Nur Wahid
JAKARTA - Penyebutan nama Amien Rais oleh Jaksa KPK pada kasus dana korupsi alat kesehatan (alkes) dengan terdakwa mantan Menkes Siti Fadilah Supari dinilai telah mencoreng nama baik mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menyayangkan hal tersebut. Menurut dia, Jaksa seharusnya menelaah lebih jauh lagi soal keterangan bahwa Amien telah menerima aliran dana dari Siti.

Hidayat: Peran Islam Sentral Wujudkan Kemerdekaan RI

Hidayat tegaskan peran sentral umat Islam
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid kembali menegaskan peran umat Islam yang sentral dalam mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

"Sejarah secara jujur jelas menegaskan peran umat Islam dalam merebut dan mengawal kemerdekaan. Itu menunjukkan fitrahnya umat Islam di Indonesia," kata Hidayat Nur Wahid dalam acara tasyakuran 74 tahun Hijriyah Proklamasi Kemerdekaan RI di Gedung DPP PKS Jakarta Selatan, Ahad (4/6/2017).

Veteran Indonesia: Umat Islam Punya Andil Perjuangan Kemerdekaan

Pengurus PKS bersama para veteran RI
JAKARTA - DPP Partai Keadilan Sejahtera menyelenggarakan Tasyakuran 74 Tahun Hijriyah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Gedung MD Building, Jakarta, Ahad (4/6).

Dalam kesempatan itu, perwakilan Veteran dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), M. Gozie Idrus menjelaskan bahwa Umat Islam memiliki andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Umat Islam ikut andil dalam hal kemerdekaan, bahkan dari awal perjuangan. Jauh sebelum Indonesia merdeka. Contoh Perang Aceh itu perang yang dipelopori Umat Islam. Perang Diponegoro, orang Islam. Kita kenal ada Imam Bonjol, dan sebagainya, meskipun masih bersifat kelolakalan," tutur Veteran Gozie dalam testimoni di hadapan segenap hadirin.

Hidayat Nur Wahid Sebut Persekusi adalah Asap dari Api

Hidayat dan Mustafa Kamal (Sekjen PKS)
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai maraknya aksi persekusi merupakan dampak dari lambatnya kepolisian menindak laporan atau hal yang meresahkan masyarakat.

Dalam hal ini, Hidayat mengambil kasus ujaran kebencian dan fitnah yang lambat ditangani kepolisian.

"Tindakaan persekusi yang terjadi itu karena dibiarkannya mereka-mereka yang melakukan, melanggar tindakan hukum yang lain, yaitu hate speech maupun menyebarkan narasi kebencian, SARA terhadap para tokoh Islam dan habaib. Dilaporkan tapi tidak ada tindakan apapun, kemudian warga mengambil tindakan," kata Hidayat, seusai acara "Tasyakuran 74 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 9 Ramadhan" di DPP PKS, Jakarta, Minggu (4/6/2017).

Wakil Ketua MPR: Kita Bersyukur Indonesia Merdeka Di Bulan Ramadhan

PKS peringati hari Proklamasi 9 Ramadhan 1364 H
JAKARTA - Di hadapan para veteran pejuang dan hadirin saat memperingati Tasyakuran 74 Tahun Hijrah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengucapkan terima kasih kepada para veteran. "Para veteran adalah pahlawan bangsa," ujarnya. Para pahlawan disebut sebagai sosok yang melakukan pengorbanan yang luar biasa sehingga perlu dijadikan tauladanan.

Diungkapkan pada 4 Juni 2017, Jakarta, Hidayat Nur Wahid memperingati Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam Tahun Hijrah. Dalam Tahun Hijrah, Indonesia merdeka pada 9 Ramadhan 1364 H. "Meski demikian setiap 17 Agustus kita juga memperingati hari kemerdekaan dengan upacara bendera dan tasyukuran," ujarnya.

Saturday, June 3, 2017

Hidayat Nur Wahid: Hentikan Stigma Negatif Tentang Islam, Pahami Sejarah Kermerdekaan Bangsa

HNW: Hentikan stigma negatif terhadap Islam
TANGERANG SELATAN -  Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa umat Islam terutama generasi muda Islam harus mengenal dan memahami negerinya sendiri antara lain sejarahnya.  Hal ini penting agar umat Islam terutama generasi mudanya tidak merasa terasing di negerinya sendiri.  Apalagi saat ini banyak sekali wacana-wacana, tudingan-tudingan yang banyak memojokkan umat Islam terutama kaitannya dengan Pancasila dan NKRI serta kebhinnekaan.

Friday, June 2, 2017

Wakil Ketua MPR: Mari Kita Laksanakan Pancasila

HNW bersama pengurus HIPMI Perguruan Tinggi
JAKARTA - Dihadapan delegasi HIPMI Perguruan Tinggi, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dengan tegas mengajak kepada mereka untuk melaksanakan silai-sila yang ada di Pancasila. Dikatakan ketika pemerintah sudah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila maka masyarakat juga berhak untuk menuntut keseriusan pemerintah dalam melaksanakan Pancasila. “Pancasila merupakan spirit besar,” ujarnya.

Diakui saat ini banyak terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Sebagai negeri yang sangat luas dan kaya sumber daya alam namun dalam penguasaan lahan ternyata hanya dikuasai oleh beberapa gelintir orang. Hal demikian menurut Hidayat Nur Wahid menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial atau ketidakadilan sosial. “Untuk itu pentingnya di sini bagi semua pihak untuk melaksanakan Sila V Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ujarnya. Penguasaan lahan yang dimiliki hanya beberapa gelintir orang tersebut membuat bangsa ini seolah-olah dijajah oleh bangsa lain.

Thursday, June 1, 2017

HNW: Pancasila Harus Sentuh Generasi Baru

Hidayat Nur Wahid: Pancasila harus sentuh generasi baru
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap Peringatan Hari Lahir Pancasila jangan berhenti pada seremonial saja. Melainkan menumbuhkan semangat melaksanakan Pancasila dengan baik dan benar.

Menurut pria yang akrab dipanggil HNW itu, bila upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang pertama di era reformasi ini berhenti pada seremonial saja, maka akan membuat orang jenuh, antipati, dan salah paham.

Aher: Pancasila Perlu Dipahami, Dihayati dan Diamalkan

Aher saat upacara Harlah Pancasila
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengingatkan agar masyarakat serta seluruh komponen bangsa perlu memperkuat komitmennya terhadap Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa. Untuk itu, dia mengajak agar Pancasila bisa dihayati, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Khawatir ada gangguan-gangguan dari luar yang kemudian melemahkan komitmen Indonesia terhadap Pancasila, maka Pancasila harus terus digelorakan, dipahami, diamalkan, dihayati, kemudian dipahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya," kata Aher usai dirinya menjadi Pembina Upacara dalam rangka Hari Lahir Pancasila Tingkat Provinsi Jawa Barat di halaman depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Kamis (1/6/2017).

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid: Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni Jangan Berhenti Hanya Seremonial

HNW dan Panglima TNI di Pejambon
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi pelaksanaan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Peringatan Hari Lahir Pancasila agar jangan berhenti pada seremonial saja melainkan menumbuhkan semangat melaksanakan Pancasila dengan baik dan benar.

"Peringatan hari ini bisa menyemangati warga bangsa untuk kembali pada sejarah yang baik dan benar tentang Pancasila dan melaksanakan Pancasila secara baik dan benar karena tidak mungkin kita berhenti hanya pada seremonial," kata Hidayat Nur Wahid usai upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jl. Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).

Menurut Hidayat, bila upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang pertama di era reformasi ini berhenti pada seremonial saja maka akan membuat orang jenuh, antipati, dan salah paham. "Saya berharap dengan peringatan hari ini, apalagi sudah dibentuk satu unit kerja pembinaan ideologi Pancasila maka harus betul-betul ada upaya yang lebih konkrit, bertanggungjawab, dan lebih menyentuh pada generasi baru sekarang yang disebut generasi x dan y," katanya.