Monday, August 22, 2016

Wakil Ketua MPR Dan Sultan Cirebon Ungkap Keteladanan Sunan Gunung Jati

HNW dengan Sultan Kesepuhan Cirebon
CIREBON - "Mudah-mudahan silaturahmi ini membawa berkah bagi kita, bangsa, dan negara," ujar Arief Natadiningrat Sultan Sepuh Kasepuhan Cirebon. Sultan Cirebon menyampaikan salam seperti itu saat menerima kedatangan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Kasepuhan Cirebon, selepas jam 19.00 malam pada 22 Agustus 2016. "Mengucapkan terima kasih atas kunjungannya," tambahnya.

Kepada Hidayat Nur Wahid, Sultan Cirebon mengatakan kasepuhan memiliki sejarah peradaban yang panjang. Kasepuhan itu didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Selain membangun kasepuhan, Sunan Gunung Jati menurut Sultan Cirebon ditugasi untuk menyebarkan Islam di Jawa bagian kulon.

Lebih lanjut dikatakan bahwa bangunan di kasepuhan dan apa yang di dalamnya telah ada sejak 600 tahun yang lalu. "Bangunan keraton dan masjid masih asli," ungkapnya. Diterangkan bahwa kasepuhan berdiri di atas lahan seluas 25 hektare. Kasepuhan Cirebon menurut pria yang pernah menjadi anggota DPD itu masih original.

Diungkapkan semasa Gunung Jati menyebarkan Islam tak ada peperangan, menghormati kebudayaan masyarakat bahkan menggunakan budaya yang ada, gamelan, untuk mensyiarkan Islam.

Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid menyatakan apa yang dilakukan Sunan Gunung Jati yaitu menyebarkan Islam secara damai masih relevan dengan kondisi sekarang. "Menyebarkan Islam secara damai tetapi tidak kehilangan jati diri," ujarnya. Lebih lanjut dikatakan Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam dengan tetap mempertahankan budaya masyarakat bahkan Sunan Gunung Jati mampu menyelesaikan masalah yang ada seperti kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan.

Dikatakan oleh Hidayat Nur Wahid, Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam sampai Banten dan Jakarta bahkan mengusir penjajah Portugis dari Sunda Kelapa. Hingga akhirnya mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jakarta.

Menurut Hidayat Nur Wahid, Islam disebarkan secara damai, mampu mengakomodasi segala kebaikan yang ada di masyarakat dan tetap mengkomunikasikan yang serius tetapi tetap menghadirkan damai, tak menghadirkan konflik dan permusuhan,"apalagi radikalisme dan terorisme," ujarnya.

Sumber:

mpr.go.id
Senin, 22 Agustus 2016
http://mpr.go.id/posts/wakil-ketua-mpr-dan-sultan-cirebon-ungkap-keteladanan-sunan-gunung-jati

No comments:

Post a Comment