Dr Sidi Hermanto |
Kali ini, hari Jumat (28/8), sasaran target sosialisasi adalah anggota Korps HMI Wati (Kohati) PB HMI Jakarta. Sosialisasi ini dibawakan oleh Wakil Ketua MPR RI Mahyudin dengan dua narasumber utama yakni Hardi Susilo anggota fraksi Golkar MPR RI dan Hermanto anggota fraksi PKS MPR RI.
Kepada para peserta Mahyudin mengatakan bahwa soal hafalan isi Pancasila semua pasti hafal di luar kepala, tapi soal pemahaman dan pengamalan itu perlu terus diingatkan.
"Pancasila tidak sekedar dihafal, tapi sangat perlu untuk dipahami dan diamalkan, itulah pentingnya sosialisasi untuk menyegarkan ingatan kita semua akan nilai-nilai luhur bangsa," ujarnya.
Pengamalan Pancasila, lanjut Mahyudin, sebenarnya sangat mudah sebab Pancasila itu merupakan ciri khas dan karakter bangsa Indonesia sejak dulu. Seperti soal Ketuhanan. Seluruh rakyat Indonesia percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Lalu soal penghormatan kepada yang lebih tua itu adalah salah satu esensi dari nilai luhur bangsa dan masih banyak lagi.
Persatuan juga, menurut Mahyudin, persatuan Indonesia jangan sampai pecah. Nasionalisme harus ditingkatkan demi persatuan bangsa. Konflik soal keberagaman Indonesia seharusnya tidak lagi menjadi persoalan.
"Perpecahan bangsa muncul dari konflik karena perbedaan. Nusantara ini dulu pernah memiliki kerajaan-kerajaan besar namun hancur bukan karena faktor eksternal tapi karena faktor internal perebutan kekuasaan dan perang saudara. Karena perpecahan itulah muncul penjajah yang menjajah habis bangsa kita. Kita harus belajar dari sejarah bangsa kita itu agar tidak terulang lagi saat sekarang," pungkasnya.
Sumber:
GATRAnews
Sabtu, 29 Agustus 2015
http://www.gatra.com/mpr-update-1/162908-kohati-pb-hmi-ikuti-sosialisasi-empat-pilar-mpr-ri.html
No comments:
Post a Comment