Dr Hidayat Nur Wahid |
Memaknai Idul Adha, Hidayat mengatakan bahwa Idul Adha adalah momentum dan intervensi agama yang sangat baik dan menyegarkan kembali semangat pengorbanan, yaitu berkorban untuk kepentingan yang lebih besar.
"(Dengan Idul Adha) Kita diajarkan untuk tidak berpikir egoistis, egosentris, ego kelompok, ego sektoral, maupun berpikir jangka pendek," katanya kepada pers usai shalat Idul Adha.
Menurut Hidayat, Idul Adha lebih pada dimensi mashlahat yang lebih luas, lebih panjang, mengutamakan kepentingan umum. "Idul Korban mengingatkan kita bahwa beragama juga menguatkan dimensi sosial. daging kurban dibagikan untuk seluruh umat manusia," jelasnya.
Dari Idul Adha ini, lanjut Hidayat, beragama bisa menyatukan seluruh bangsa Indonesia karena dengan perayaan ini bisa menguatkan silaturahmi."Ini penting di tengah beragam kekhawatiran MEA, krisis ekonomi," ujarnya.
Hidayat menambahkan, beragama bagi umat Islam, bukanlah menghadirkan hal yang menakutkan terorisme, ektremisme, tapi beragama yang menghadirkan kegembiraan, kenyamanan, solusi.
Hidayat juga berharap suasana nyaman bisa berlangsung di Tolikara Papua. "Ada kekhawatiran kasus Idul Fitri terulang lagi di sana. Tapi sudah ada jaminan dari Kapolri, Kapolda, Menko Polhukam bahwa shalat Idul Adha bisa diselenggarakan dengan aman dan damai," katanya.
Hidayat berpendapat mengganggu perayaan agama, apapun agamanya, tidak ada untungnya. "Keharmonisan harus kita jaga. Jangan sampai karena ektstremisme atau radikalisme satu kelompok mengakibatkan disharmoni. Ini tidak boleh," pungkasnya.
Sumber:
Kamis, 24 September 2015
http://mpr.go.id/posts/hidayat-nur-wahid-idul-adha-ajarkan-agar-tidak-egois-dan-egosentris
No comments:
Post a Comment