Monday, September 28, 2015

Politisi PKS: Jangan Biarkan Papua Merdeka, NKRI Harga Mati

Ahmad Zainuddin
JAKARTA - Pemahaman yang benar mengenai sejarah bangsa sangat penting bagi setiap warga negara Indonesia. Hal itu dapat mengukuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga mencegah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari perpecahan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua FPKS Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Zainuddin dalam Sosialisasi Empat Pilar yaitu Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di aula gedung Robbani, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (10/9) lalu. Kegiatan itu dihadiri sekitar 100 tokoh masyarakat setempat.

Zulkieflimansyah: Jangan Sampai Buruh Lokal Tersingkir

Dr Zul sampaikan sosialisasi 4 pilar
SERANG - PT Krakatau Steel (KS) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Meski demikian, keberadaan pabrik baja di Kota Cilegon, Banten, tersebut tidak akan memberikan efek positif bagi masyarakat jika tidak kelola dengan baik.

“Salah satu yang mesti diperhatikan adalah pada tenaga kerjanya. Jangan sampai buruh atau tenaga lokal tersingkirkan dan tergantikan oleh buruh asing,” cetus Zulkieflimansyah Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS pada acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama mahasiswa di salah satu rumah makan di Kota Serang, Sabtu (05/09).

[Album Foto] Ahmad Zainuddin Sosialisasikan 4 Pilar

Ahmad Zainuddin sosialisasikan 4 pilar
JAKARTA - Wakil Ketua FPKS MPR RI yang juga anggota Komisi I DPR RI menyampaikan sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) kepada warga di Aula Yayasan Ar Ridlwan RW 01, Jl Komodor Udara Halim Perkanakusuma, Jakarta. (SAS)

Sumber:
Rabu, 19 Agustus 2015
http://rri.co.id/post/gallery/1206/anggota_fpks_mpr_sosialisasi_4_pilar.html

Wayang Kulit di Kendal, Ajang Sosialisasi Empat Pilar

Abdul Harits Almashari
KENDAL – MPR menggelar pertunjukan wayang kulit di di Alun-alun Kabupaten Kendal Jawa Tengah, pada Kamis (11/9). Acara tersebut merupakan bagian dari sosialisasi Empat Pilar MPR.

Dalam sambutannya, Pimpinan Fraksi Partai Nasdem Fadholi mengungkapkan harapnnya bahwa para pemimpin bangsa harus mengambil pelajaran pertunjukan wajang yang mengangkat kisal Wahyu Cakraningrat.Acara dibuka dengan penyerahan tokoh wayang Arjuna oleh Fadholi kepada ki dalang Joko Hadiwijoyo.

Dr Sukamta: Sosialisasi 4 Pilar Politisi PKS Ingatkan Ancaman Terhadap NKRI Masih Besar

Dr Sukamta saat sosialisasi 4 pilar
YOGYAKARTA - Ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini tidak pernah berhenti. Potensi ancaman tersebut dinilai cukup besar apalagi ditengah situasi politik-ekonomi global yang sedang tidak stabil.

Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Sukamta mengatakan, bangsa Indonesia harus selalu waspada terhadap berbagai upaya untuk memecah belah NKRI melalui berbagai isu Ras dan destabilisasi sendi kehidupan, mulai dari pelemahan ekonomi sampai dengan upaya pembelokan sejarah nusantara.

Menurutnya, sebagian besar dari upaya itu berasal dari keinginan beberapa pihak yang ingin ikut menikmati kue kekayaan alam Indonesia yang luar biasa yang kadang kita tidak sadari.

Dosen Kopertis IX Sulawesi Maroton Ikut Sosialisasi 4 Pilar MPR

Dr Sidi Hermanto
MAKASSAR - Salah satu rangkaian kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode Training of Trainers ( ToT) atau pelatihan untuk pelatih yang diikuti sekitar 100 dosen perguruan tinggi swasta kerjasama MPR RI dengan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, di Kota Makassar yang digelar maraton dari 10-14 September 2015, hari ini (Jumat, 11/9 ) memasuki sesi penyampaian materi Empat Pilar MPR.

Sesi penyampaian materi dibagi menjadi empat bagian.  Bagian satu dibawakan oleh anggota Fraksi Golkar MPR, Hardisoesilo dana anggota Fraksi PKB MPR, Mohammad Toha yang membawakan materi soal tantangan kebangsaan (internal dan eksternal), kedudukan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, perumusan Pancasila sebagai dasar negara, sejarah pembentukan BPUPKI, dan prinsip-prinsip nilai yang terkandung dalam Pancasila.

KOHATI PB HMI Ikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Dr Sidi Hermanto
JAKARTA - Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) gencar dilaksanakan Pimpinan dan anggota MPR RI dengan target sasaran berbagai elemen masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Kali ini, hari Jumat (28/8), sasaran target sosialisasi adalah anggota Korps HMI Wati (Kohati) PB HMI Jakarta. Sosialisasi ini dibawakan oleh Wakil Ketua MPR RI Mahyudin dengan dua narasumber utama yakni Hardi Susilo anggota fraksi Golkar MPR RI dan Hermanto anggota fraksi PKS MPR RI.

Kepada para peserta Mahyudin mengatakan bahwa soal hafalan isi Pancasila semua pasti hafal di luar kepala, tapi soal pemahaman dan pengamalan itu perlu terus diingatkan.

"Pancasila tidak sekedar dihafal, tapi sangat perlu untuk dipahami dan diamalkan, itulah pentingnya sosialisasi untuk menyegarkan ingatan kita semua akan nilai-nilai luhur bangsa," ujarnya.

TB Soenmandjaja: Indonesia Bisa Hancur Jika Empat Pilar tak Dipahami

TB Soenmandjaja saat sosialisasi 4 pilar di NTB
SUMBAWA -- Ketua Fraksi PKS MPR, TB Soenmandjaja mengatakan sosialisasi empat pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kegiatan penting dan substansial.

Sebab menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertuhan dan memiliki budaya, agama, adat, dan bahasa yang beragam.  Bukan hanya itu, bangsa ini memiliki wilayah yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar.

"Kalau tidak paham Pancasila, negara dan bangsa ini akan runtuh," kata Soenmandjaja di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa (1/9).

PKS: Guru adalah Pilarnya 4 Pilar MPR RI

H. Ahmad Zainuddin
CIREBON (31/8) - Kehadiran guru sangat penting untuk menguatkan semangat nasionalisme di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, guru harus mengajarkan nilai-nilai dasar tentang konstitusi, ideologi, dan falsafah bangsa.

Menurut Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Zainuddin, 4 pilar dasar yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika harus diajarkan secara komprehensif kepada setiap warga negara sejak dini.

Pimpinan MPR Harapakan Mahasiswa Jangan Alergi Berpolitik

Drs Almuzzammil Yusuf (belakang kanan)
BANJARMASIN - Sekarang ini jamannya bully membully atau mengejek-ngejek atau menghina.  Jika di dunia politik yang banyak terkena bully adalah para politikus.  Di kalangan generasi muda terutama mahasiswa, imej politikus sangat buruk sekali sehingga menjadi sasaran bully terutama politikus yang menjadi anggota dewan.

Hal tersebut sangatlah wajar, sebab generasi muda menginginkan kesejahteraan untuk rakyat.  Tapi, jangan langsung mencap politikus dan anggota dewan itu haram sehingga menjauhkan diri dari cita-cita menjadi politikus. Seharusnya mahasiswa jangan alergi tapi harus berani maju dan memperbaiki semua dari dalam.

Hidayat Nur Wahid: Idul Adha Ajarkan Agar Tidak Egois Dan Egosentris

Dr Hidayat Nur Wahid
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menjadi imam dan khatib shalat Idul Adha di Lapangan Yonzikon 14 /SWC, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis 24 September 2015.

Memaknai Idul Adha, Hidayat mengatakan bahwa Idul Adha adalah momentum dan intervensi agama yang sangat baik dan menyegarkan kembali semangat pengorbanan, yaitu berkorban untuk kepentingan yang lebih besar.

"(Dengan Idul Adha) Kita diajarkan untuk tidak berpikir egoistis, egosentris, ego kelompok, ego sektoral, maupun berpikir jangka pendek," katanya kepada pers usai shalat Idul Adha.

Wakil Ketua MPR: Isu Soal Pemotongan Anggaran Pendidikan Hoax

Dr Hidayat Nur Wahid
MAKASSAR - Banyak isu fenomenal yang berkembang negatif di masyarakat di dunia pendidikan Indonesia antara lain, soal  isu pengurangan anggaran pendidikan oleh pemerintah dan isu pembubaran Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Soal isu akan adanya pengurangan anggaran pendidikan oleh pemerintah, menurut Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, kabar tersebut adalah kabar hoax atau tidak benar.  Kalau diperhatikan Pidato Kenegaraan Presiden terkait nota keuangan 2016 di Rapat Paripurna DPR tahun 2015 yang lalu, tidak disebutkan sama sekali tentang pengurangan anggaran pendidikan.  Dan lagi anggaran soal pendidikan sudah dipatok bahkan oleh UUD yakni sekurang-kurangnya 20 persen.  Jika pemerintah berani menguranginya, berarti pemerintah melanggar UUD dan itu tidak mungkin.

Legislator PKS: Perkuat Ideologi Kebangsaan!

Dr H M Gamari Sutrisno anggota F-PKS MPR RI
PATI - Sangat memprihatinkan jika radikalisme dan terorisme cenderung dilabelkan pada salah satu agama atau kelompok tertentu.  Keadaan semacam ini perlu dikoreksi untuk menghindari stigma negatif atas suatu keyakinan yang sesungguhnya mengajarkan perdamaian dan kesantunan.

Hal ini dikemukakan anggota MPR RI dari FPKS, Gamari Sutrisno saat melaksanakan kegiatan Sosilisasi Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 di Pati, Jawa Tengah.

Mengutip  rilis tertulisnya di Jakarta, menurut Gamari, sangat penting untuk menyosialisasikan Pancasila dan UUD NRI tahun 1945 sebagai ideologi kebangsaan kepada berbagai kalangan masyarakat.