PKS perjuangkan muslim Uighur |
"Pemerintahan Indonesia harus meminta kejelasan dari pemerintahan China atas apa yang terjadi di Uighur. Indonesia, atas perintah konstitusi, pembukaan Undang-undang Dasar 45 berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia. Harus menyuarakan, pemerintah tempatnya di PBB, DPR tempatnya di IPU (Inter-Parliamentary Union), di negara Asean tempat pemerintah, tempat DPR di IPU," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu PKS, Al Muzzammil Yusuf di Diskusi dan Konferensi Pers 'Kesaksian Dari Balik Tembok Penjara Uighur' di Restoran Bebek Bengil, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1/2019).
Diskusi ini dihadiri oleh Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur (Uighur) Seyit Tumturk, Mantan tahanan Uighur di Kamp Reedukasi Xinjiang, Gulbahar, Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur dan Juru Bicara Amnesty Internasional Indonesia Haeril Halim. Dalam kesempatan itu, Muslim Uighur menyumbang USD 20.000 untuk korban tsunami Selat Sunda.
Kembali ke PKS. PKS menilai suara Indonesia dirasa penting, layaknya RI memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Kita mendukung Palestina untuk merdeka. Karena tanah mereka dijajah oleh Israel. Uighur tahun '44-'49 adalah negara merdeka, sekarang dijajah, dan bentuk jajahannya terhadap 35 juta, lebih besar dari penduduk Palestina. 1 Juta kata human right internasional dalam konsentrasi. Bahkan sampai 3-5 juta yang diduga berada di sana," kata dia.
Anggota Komisi III DPR RI itu juga sudah memperjuangkan di DPR untuk meminta pemerintah serius membela muslim Uighur. Rencananya, dia juga mengatakan mantan tahanan Uighur itu akan berkunjung ke DPR.
"Tidak ada lembaga Indonesia pun baik pemerintah, ekeskutif, legislatif, yudikatif, dan rakyat, yang bisa mendiamkan ini, pelanggaran HAM terbesar di dunia internasional. Kalau China melalaikan itu, perintah konstitusi kemerdekaan adalah hak segala bangsa, perjuangan Uighur untuk merdeka harus didukung dunia internasional," kata Muzzamil.
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur (Uighur) Seyit Tumturk menyampaikan terima kasih atas perjuangan RI ke muslim Uighur. Menurut dia, aksi bela muslim Uighur di Indonesia berdampak positif dan menunjukkan solidaritas sesama umat muslim.
"Sebanyak 35 juta muslim Uighur yang merasakan mendapat penindasan, tapi dunia buta dan tuli terhadap apa yang terjadi di Turkistan Timur. Atas semua penindasan dan dzalimi yang ada, alhamdullilah masyarakat muslim Indonesia turun ke jalan menyuarakan apa yang dialami oleh mereka. Ratusan ribu maysrakat Indonesia turun ke jalan dan melakukan aksi solidaritas. Inilah yang menunjukan solidaritas Indonesia," ujarnya.
"Setelah aksi itu dilakukan di Kedubes China, efek itu adalah pemerintah China memohon kepada seluruh Ormas Islam untuk menyatakan bahwa kabar yang tersebar adalah kabar bohong, bukan penindasan pendzaliman tapi kamp konsentrasi, pelatihan," pungkasnya.
Sumber:
news.detik.com
No comments:
Post a Comment