HNW menerima kunjungan pengurus Ponpes Baitussalam |
Karena itu, para santri dan dunia pesantren pada umumnya, dituntut mengulang sejarah, ikut berdarma bakti pada bangsa dan negara. Banyak bidang menurut Hidayat yang bisa digunakan oleh para santri untuk berperan dalam pembangunan. Salah satunya adalah dunia pendidikan.
“Para Santri harus mampu mengulang sejarah bangsa Indonesia, seperti yang telah ditunjukkan santri-santri zaman dahulu, berjuang dan berkorban demi bangsa dan negara Indonesia”, kata Hidayat menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid saat menerima kunjungan pengurus harian Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan. Acara tersebut berlangsung di Ruang Pertemuan Pimpinan MPR, Gedung Nusantara III, lantai 9, komplek Parlemen Senayan, Kamis (24/1). Delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, dipimpin Ketuanya KH. Abdul Hakim, Aka.
Saat ini, kata Hidayat yang juga pembina Pesantren Baitussalam, di Indonesia terdapat sekitar 26.000 pondok pesantern. Dari jumlah tersebut, sebagian besar diantaranya merupakan ponpes Nahdlatul Ulama. Karena itu, setiap kali peringatan hari Santri, nuansa NU nya sangat kental. Padahal tidak semua pondok itu milik Nahdlatul Ulama. Ada juga ponpes milik Muhammadiyah, Persis atau organisasi yang lain.
Karena itu Ponpes Modern Baitussalam tidak perlu meniru-niru pondok lain. Sebaliknya, Baitussalam harus mampu menjadi dirinya sendiri, berdiri dan mencirikan dirinya sendiri. Karena Baitussalam memang memiliki ciri tersendiri, dibanding pondok-pondok yang lain.
Sumber: mpr.go.id
No comments:
Post a Comment