TB. Soenmandjaja (Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR) |
Seminar yang berlangsung di hotel Premiere Pekanbaru, itu mengetengahkan tema Konsep dan Implementasi Sistem Demokrasi Pancasila Dalam Bidang Sosial dan Budaya. Empat orang nara sumber dilingungan UIN Suska Riau ikut memberikan pemikirannya. Mereka adalah Prof. Dr. H. Amir Luthfi, Prof. Alaidin Koto, Prof. Irfan efendi, dan Prof. Sudirman Johan.
Ikut hadir dalam acar tersebut, anggota MPR RI F Partai Golkar H. Ahmad Zacky Siradj, Anggota MPR RI F Partai Gerindra Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid M. Sc dan Anggota MPR RI F Partai Demokrat Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, staf ahli gubernur Riau bidang pembangunan Arlisman Agus serta civitas akademica UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Dalam sambutannya TB. Soenmandjaja antara lain mengatakan, ada sebagian kelompok masyarakat yang semakin jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Ini terjadi karena Pancasila mulai terpinggirkan dari kehidupan masyarakat. Terlebih setelah pencabutan Tap MPR tentang pedoman dan penghayatan Pancasila.
"Banyak anggota masyarakat yang tidak lagi hafal terhadap teks Pancasila, baik dikalangan pelajar maupun pegawai", kata Soenmandjaja.
Kondisi ini menurut Soenmandjaja tentu sangat mengkhawatirkan. Terlebih ketika dunia informasi begitu bebas, bisa membawa nilai-nilai dari luar, masuk ke dalam negeri tanpa dapat di saring. Karena itu keberadaan Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus terus disosialisasikan.
Sumber:
mpr.go.id
Jumat, 03 Juli 2015
http://mpr.go.id/posts/pancasila-bisa-menjadi-penyaring-budaya-asing
No comments:
Post a Comment