Hidayat dan Ketua RMB |
Salah satu tujuan organisasi yang mempunyai kantor di Condet, Jakarta Timur ini, untuk menepis stigma bahwa masyarakat Betawi adalah masyarakat yang arogan.
Nur Ali dalam kesempatan itu juga mengutarakan, kedatangannya untuk meminta Hidayat Nur Wahid menjadi pembina Rumpun Masyarakat Betawi.
"Ya sebagai pengarah, memberi arahan kepada organisasi ini," ujar Nur Ali, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/2).
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, sejak tahun 1993 telah tinggal di Jakarta dan berada di lingkungan orang-orang Betawi.
Dirinya mengakui, sudah biasa berhubungan dengan orang Betawi baik di lingkungan tempat tinggalnya maupun di partai yang menaungi dirinya yaitu PKS.
Menurut Hidayat, bila ada organisasi yang aneh-aneh itu bukan karena Betawinya. Diharapkan nama Betawi jangan dikesankan seram. Dirinya justru menyebut masyarakat Betawi adalah masyarakat yang terbuka dan apa adanya.
Karena itu, organisasi masyarakat yang ada harus mampu memperkuat persatuan. "Saya yakin bahwa organisasi dibentuk bukan untuk melanggar hukum," jelasnya.
Ia mencontohkan, keterbukaan masyarakat Betawi terhadap kaum pendatang terbukti di Jakarta banyak nama kampung berdasarkan suku, seperti Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Ambon, Kampung Bali, Kampung Cina, Kampung Jawa, dan lain sebagainya.
"Masayarakat Betawi masyarakat yang menerima kedatangan dari berbagai pihak sehingga Jakarta menjadi beragam," ujarnya.
Sumber:
Republika Online
Jum'at, 19 Februari 2016
http://www.republika.co.id/berita/mpr-ri/berita-mpr/16/02/19/o2s2mx359-mpr-keberadaan-ormas-harus-memperkuat-persatuan
No comments:
Post a Comment