Pimpinan MPR RI dan Ketua FPKS MPR RI terima delegasi |
Kunjungan tersebut dalam rangka rangkaian kunjungan kerja delegasi parlemen Georgia ke beberapa lembaga tinggi negara Indonesia termasuk lembaga MPR RI. Kepada Ketua MPR RI, David mengungkapkan keinginan negara Georgia untuk melakukan hubungan baik dengan negara-negara Asia terutama dengan Indonesia.
“Hubungan yang saling menguntungkan antara ke dua negara sangat baik untuk rakyat di kedua negara dan saya yakin, Indonesia dan Georgia akan terjalin hubungan kerjasama dengan sangat baik,” ujarnya.
Merespon hal tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyambut baik hubungan kerjasama antara Indonesia dan Georgia. Lebih jauh, Zulkifli juga mengajak agar parlemen dua negara untuk menjalin hubungan baik pula dan mendorong pemerintah masing-masing dalam kerjasama bilateral.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli juga mengungkapkan perihal tugas dan wewenang lembaga MPR RI. Tugas pokok dan kewenangan pokok MPR RI adalah menjaga dan mengawal konstitusi negara.
“Indonesia sangat unik, sebab dibentuk berdasarkan keragaman yang sangat besar dan kompleks. Di Indonesia sangat beragam agama, suku, bahasa dan adat istiadat. Untuk menyayukan semuanya itu, kami memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara yang mampu merekatkan keberagaman menajdi satu dalam wadah NKRI.” jelasnya.
Dalam dialog tersebut, muncul satu wacana dialog yang dilontarkan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Hidayat memunculkan pembahasan soal konflik yang terjadi sekarang ini yang makin panas di Suriah yang melibatkan beberapa negara besar seperti Russia, Amerika Serikat dan Turki melawan gerombolan teroris yang menyebut dirinya ISIS dan kejadian aksi terorisme yang menimbilkan banyak korban jiwa seperti yang terjadi di Paris Perancis beberapa waktu lalu.
“Konflik yang terjadi dan peristiwa terorisme yang menimbulkan korban jiwa sangatlah memperihatinkan kita semua. Saya berharap dalam hubungan kerjasaam kita antar dua negara ini juga memerkuat hubungan kita untuk bersatu melawan terorisme. Kita berperan untuk mencari solusi dalam konflik dan peperangan antar negara tersebut,” ujar Hidayat.
Hidayat mengutip pernyataan Presiden RI Joko Widodo bahwa peristiwa terorisme yang terjadi di Paris sangat disayangkan dan semua rakyat Indonesia berduka akan hal itu. Presiden RI juga menegaskan bahwa aksi terorisme tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama apapun, dengan suku bangsa apapun. Kejahatan terorisme adalah kejahatan murni yang harus dibasmi.
“Seperti diketahui bahwa Indonesia yang mayoritas bergama Islam juga menjadi korban aksi terorisme yang menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Jadi aksi terorisme dilakukan dimana saja dan korban bisa terjadi kepada siapa saja. Pelaku terorisme bukan menunjuk pada satu agama atau satu bangsa apalagi menunjuk ke Islam. Islam sama sekali tidak mengajarkan aksi brutal tersebut,” pungkasnya.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menambahkan, delgasi parlemen Georgia selama di Indonesia bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kehidupan Islam di Indonesia yang sangat jauh dari kekerasan.
“Saya harap anda-anda sekalian melihat langsung kami pemeluk agama Islam menjalani hidup kami secara damai bersandingan dengan pemeluk agama lain tidak ada permasalahan , tidak ada konflik besar. Saya harap anda melihat dan menceritakan dan menjadi sebuah memori besar untuk menjadi cerita dan bahan pembahasan di negara anda,” tandasnya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Parlemen negara Georgia David Usupashvili sangat menyetujui ajakan untuk bersama menjadi solusi bagi konflik dan peperangan antar bangsa dan memberikan solusi terhadap masalah terorisme global./der
Sumber:
mpr.go.id
Selasa, 01 Desember 2015
http://mpr.go.id/posts/pimpinan-mpr-ri-dan-parlemen-georgia-bahas-perang-dan-terorisme
No comments:
Post a Comment