 |
| HNW sbg narsum di SPN |
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua MPR menyampaikan soal Pancasila dan keberagaman. Pancasila adalah dasar negara, di dalamnya ada agama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama Islam dan Pancasila sangat terkait erat. Konstitusi negara Indonesia memandang sangat perlu untuk melakukan pemahaman kembali Pancasila sehingga MPR diamanahkan melalui UU No. 17 Tahun 2014 untuk melakukan sosialisasi empat pilar MPR dengan berbagai metode.
Upaya MPR dalam menjalankan amanah UU tentang pemahaman kembali Pancasila dengan berbagai metode tentu saja banyak halangan dan sandungan. Antara lain soal digugatnya frasa Empat Pilar Berbangsa oleh sebagian masyarakat.
"Pemahaman kembali Pancasila terutama yang saya lakukan juga bertujuan untuk mematahkan argumen pihak yang apatis bahwa Islam tidak mungkin berdekatan dengan Pancasila," katanya.
Argumen negatif tersebut, lanjut Hidayat, dipatahkannya saat dirinya menjabat sebagai Ketua MPR periode 2004-2009. Waktu itu, Hidayat yang juga menjabat sebagai Presiden partai Islam PK yang kini menjadi PKS, mengeluarkan dan menjalankan upaya memahami kembali Pancasila.
"Itulah saya tunjukkan bahwa penilaian dan argumen mereka salah. Saya yang berasal dari PKS dan sebagai Ketua MPR mengeluarkan program penghayatan kembali Pancasila sebagai jati diri bangsa. Isi Pancasila salah satunya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi tidak benar kalau parpol Islam sangat jauh dari Pancasila," pungkasnya.
Diutarakan Hidayat, generasi muda adalah generasi pemimpin bangsa. Target paling strategis dalam penyampaian sosialisasi memang kepada generasi muda seperti para mahasiswa Sekolah Pemimpin Negarawan. Respons positif dan antusias akan semakin mendekatkan arah dan tujuan sosialisasi membentuk karakter kebangsaan generasi muda./der
Sumber:
mpr.go.id
Rabu, 01 Juni 2016
http://mpr.go.id/posts/pimpinan-mpr-ingatkan-generasi-muda-tetap-berupaya-pahami-pancasila
No comments:
Post a Comment