Hidayat Nur Wahid |
Saat musim kemarau silam, banyak tempat di Indonesia yang mengalami kebakaran. Namun kini, kebakaran hutan dan lahan itu berangsur sirna, seiring turunnya hujan. Namun pada saat yang sama, Indonesia masih harus menghadapi darurat narkoba. Setiap hari ada sekitar 300 orang mati sia-sia karena penyalahgunaan obat terlarang. Kondisi ini harus terus diwaspadai, karena disalah satu kawasan Asean diketahui menjadi daerah segitiga emas narkoba. Jangan sampai obat terlarang dari daerah tersebut dapat dengan leluasa memasuki wilayah Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Keua MPR Hidayat Nur Wahid saat memberikan tausiyah pada acara Zikir Nasional 2015. Acara tersebut berlangsung bersamaan waktunya dengan detik-detik jelang pergantian tahun, atau pada Kamis (31/12) malam. Zikir Nasional 2015 itu berlangsung di Masjid Agung At Tin, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Beberapa tokoh nasional Ikut hadir dan memberikan tausiyahnya. Antara lain, KH. Ma'ruf Amin, Haedar Nashir, ustad Arifin Ilham, Ustad Yusuf Mansur, hingga KH. Didin Hafidhuddin dan Lukman Hakim Saifuddin.
Rasa syukur kata Hidayat Nur Wahid juga harus dikumandangkan jelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Januari 2016. Meskipun ada banyak kekhawatiran jelang pelaksaan pasar bebas Asean tersebut. Antara lain kekhawatiran bahwa Indonesia akan jadi pasar bagi produk asing. Dan kekhawatiran bahwa para Investor asing tertarik dengan kekayaan alam dan akan meninggalkan kerusakan lingkungan dimasa yang akan datang.
"Rasa sukur akan membuat kita semakin dekat dengan Allah dan apa yang ada di depan kita bisa memberikan manfaat yang semakin banyak, termasuk bakal berlangsungnya MEA", kata Hidayat menambahkan.
Sumber:
mpr.go.id
Jumat, 01 Januari 2016
http://mpr.go.id/posts/hidayat-nur-wahid-pentingnya-mensyukuri-perubahan-waktu
No comments:
Post a Comment