Friday, October 2, 2015

Sudah Mendesak Dibentuk Lembaga Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa

Hidayat Nur Wahid membuka ToT di Makassar
MAKASSAR - Kebutuhan adanya lembaga yang bertugas mensosialisasikan Empat Pilar Berbangsa dirasa sangat mendesak. Paling tidak itu yang dirasakan pimpinan MPR RI melalui Wakil Ketua Hidayat Nur Wahid.

Lembaga yang dimaksud itu juga diharapkan berperan menumbuhkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia. “Perlu segera dibentuk lembaga yang khusus melakukan sosialisasi Empat Pilar. Ini kita tidak pungkiri bahwa aksi radikalisme masih saja terjadi.

Ini harus dicegah karena berdampak langsung atas pemahaman Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Hidayat, usai membuka acara Pelatihan untuk Pelatih (ToT- Training of Trainers) Sosialisasi Empat Pilar MPR untuk anggota Kopertis Wilayah IX Sulawesi di Hotel Arya Duta, Makassar, kemarin (11/9).

Dia mengatakan, dulu di era Orde Baru ada lembaga BP7 (sosialisasi Pancasila). “Dan sekarang kami mengusulkan kepada presiden untuk membentuk lembaga sosialisasi Empat Pilar itu langsung di bawah presiden,” tegasnya. Dia mengungkapkan, desakan MPR itu sebenarnya telah dikomunikasikan langsung dengan Presiden Joko Widodo dalam acara konsultasi para pimpinan lembaga negara.

Dan pemerintah telah memberikan jawaban bahwa mereka akan membentuk lembaga tersebut. ”Namun karena kondisi (perekonomian) yang membuat pemerintah terlihat sibuk, maka hal ini belum bisa dijawab oleh presiden. Tetapi sekali lagi kami (MPR) berharap jika kondisinya sudah kondusif, maka lembaga ini harus sudah terbentuk. Atau minimal di awal-awal 2016,” usulnya.

Sambil menunggu lembaga tersebut terbentuk, Hidayat menerangkan, tugas sosialisasi Empat Pilar akan tetap dijalankan oleh MPR sebagai amanah dari konstitusi. Menurut dia, MPR terus mengembangkan metode sosialisasi, salah satunya dengan menggandeng para intelektual. “Kami tetap lakukan beragam metode untuk sosialisasi, kami kerjakan secara maksimal,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dia mengatakan perlu dilakukan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan tata nilai Indonesia bisa dimassifkan kepada masyarakat. Lebih lanjut, Hidayat menyambut baik bahwa saat ini mata pelajaran dan buku ajar di sekolah sudah bisa dimasukkan materi Empat Pilar MPR.

“Lewat buku, juga diharapkan nilai-nilai Empat Pilar semakin bisa dimassifkan, hingga UUD yang diamandemenkan,” ucap mantan Ketua MPR RI di periode 2004-2009 ini. Di dalam acara ToT 4 Pilar ini berlangsung tiga hari (11-14 September) yang diikuti oleh 100 dosen dari puluhan perguruan tinggi swasta yang ada di Wilayah Kopertis IX Sulawesi.

Sementara, Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Andi Niartiningsih dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih kepada MPR atas kepercayaannya menjadikan Kopertis Wilayah IX Sulawesi sebagai sasaran Sosialisasi Empat Pilar MPR.

Dia menuturkan, ada 369 perguruan tinggi swasta dan 10 ribu lebih dosen di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi (enam provinsi di Pulau Sulawesi). “Tapi karena ToT Empat Pilar MPR hanya dibatasi 100 peserta, akhirnya banyak dosen yang tidak bisa ikut,” terangnya.

Menurutnya, tanggung jawab untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR tidak hanya ada di pundak MPR dan lembaga tinggi negara lainnya, tetapi oleh semua lapisan masyarakat, termasuk perguruan tinggi. Dia mengharapkan, sesudah acara ToT ini selesai, para pesera bisa menjadi terompet dan jadi perpanjangan tangan MPR untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada mahasiswa-mahasiswa dan lingkungan mereka, sehingga kesatuan dan persatuan di tengah masyarakat semakin kuat. (dil)

Sumber:
Indopos.co.id
http://www.indopos.co.id/2015/09/sudah-mendesak-dibentuk-lembaga-sosialisasi-empat-pilar-berbangsa.html

No comments:

Post a Comment