Wednesday, August 19, 2015

Hidayat Nur Wahid Serap Aspirasi Di MAN 4 Jakarta

Hidayat bersama pimpinan MAN 4 Jakarta
JAKARTA - Wakil Ketua MPR  Hidayat Nur Wahid mengadakan serap aspirasi dengan para perwakilan sekolah madrasah baik madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis 13 Agustus 2015.

Selain dihadiri perwakilan madrasah negeri se DKI Jakarta, serap aspirasi juga dikuti perwakilan  Kementerian Agama Jakarta serta para siswa dan siswi MAN 4 yang baru memenangkan medali emas dan perak dalam kompetisi science madrasah tingkat nasional.

Dalam pertemuan itu, Kepala Sekolah MAN 4 Jakarta Nurlaelah menyampaikan aspirasi secara umum. Satu hal yang paling krusial adalah soal tunjangan kesejahteraan untuk guru madrasah khususnya di DKI Jakarta. Saat ini guru madrasah hanya mendapat tunjangan Kesra sebesar Rp 1 juta per bulan.

"Tunjangan itu sangat berbeda dengan guru sekolah negeri di Jakarta yang mendapat tunjangan Kesra sebesar Rp 4 - 5 juta sebulan. Bahkan akan dinaikkan menjadi Rp 8 - 9 juta sebulan," katanya.

Menurut Nurlaelah, perbedaan tunjangan Kesra antara guru madrasah dan negeri itu sangat mencolok. Apalagi baru 52% guru madrasah yang mendapat tunjangan Kesra, masih 47% guru madrasah yang belum mendapat tunjangan Kesra. "Kami berharap kenaikan tunjangan Kesra  untuk guru madrasah di DKI Jakarta bisa diperjuangkan. Madrasah seolah dianaktirikan," ujarnya.

Aspirasi itu mendapat dukungan dari wakil Persatuan Guru Madrasah DKI Jakarta yang hadir dalam pertemuan itu. "Baru 3000 guru yang mendapat tunjangan Kesra dari jumlah puluhan ribu guru madrasah. Kami hanya bisa mengelus dada," tambah perwakilan Persatuan Guru Madrasah DKI Jakarta.

Aspirasi lain yang disampaikan adalah soal BOS untuk madrasah. "Seharusnya BOS untuk madrasah lebih besar dari sekolah negeri. Karena kami ada lima pelajaran agama, biaya bukunya lebih besar," kata Nurlaelah.

Selain dua masalah terkait dana, aspirasi lain yang disampaikan terkait sarana prasarana, dan kesamaan kesempatan untuk siswa madrasah mengikuti Olimpiade Science Nasional (OSN). Selama ini, siswa sekolah madrasah tidak diikutsertakan dalam OSN.

Menanggapi aspirasi dari perwakilan sekolah madrasah itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengakui adanya ketidakadilan anggaran untuk sekolah umum dan agama. "Kami hanya menyerap aspirasi. Kewenangan kami berbeda dengan eksekutif. Tapi kami bisa memperjuangkan dalam hal regulasi dan anggaran. Memang anggaran sekolah umum dan agama tidak wajar," papar Hidayat.

Hidayat menambahkan sudah beberapa kali membicarakan persoalan anggaran ini dengan menteri terkait. "Sebab ini akan menjadi payung besar. Kalau ketidakadilan anggaran ini bisa diselesaikan, maka permasalahan sekolah madrasah bisa selesai juga," kata anggota Komisi VIII DPR itu.

Berkaitan dengan kenaikan tunjangan Kesra untuk guru madrasah, Hidayat akan menyampaikan kepada DPRD DKI Jakarta. Hidayat juga membuka diri bagi para guru yang ingin menyampaikan aspirasi langsung ke gedung parlemen.

Sumber:

Situs MAN 4 Jakarta
http://man4jkt.sch.id/?p=1391

No comments:

Post a Comment