Tuesday, March 27, 2018

Ei Nurul Khotimah Dilantik, Perkuat Mujahidah Parlemen PKS

Ei (kerudung pink) & Ledia Hanifa
JAKARTA - Selasa (22/3) lalu, Ei Nurul Khotimah dilantik menjadi anggota DPR RI antar waktu. Ia menggantikan Zulkifliemansyah yang mengundurkan diri karena maju menjadi calon Gubernur Nusa Tengara Barat (NTB) dalam pemilihan kepala daerah serentak 2018. Bang Zul –panggilan akrabnya- berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalilah (Kakak kandung Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang) yang didukung PKS dan Partai Demokrat.

Sesuai aturan, anggota DPRD atau DPR RI yang akan ikut maju calon kepala daerah diharuskan mengundurkan diri. Dengan demikian, Zul pun harus melepas posisinya di parlemen dan digantikan oleh caleg dengan suara terbanyak kedua di PKS. Dalam pemilu 2014 lalu Zul berhasil memperoleh suara sebanyak 38.966 dari Dapil Banten 2 meliputi Kota/Kabupaten Serang dan Cilegon, sedangkan suara terbanyak kedua adalah Ei Nurul Khotimah.

Dengan demikian, mujahidah parlemen dari PKS bertambah satu lagi setelah sebelumnya hanya Ledia Hanifa Amalia dari Dapil Jabar 1 (Kota Bandung dan Kota Cimahi). Selanjutnya Ei Nurul Khotimah akan ditempatkan di Komisi VIII DPR membidangi masalah agama dan sosial.

Monday, March 26, 2018

HNW Kritisi Utang Indonesia Rp 7.000 Triliun

HNW: Utang RI bikin mulas Presiden Jokowi
PARIAMAN - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengkritisi kebijakan pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi terkait utang Indonesia yang mencapai lebih dari Rp 7.000 triliun.

HNW, sapaan karib Hidayat, berkaca pada data yang dikeluarkan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) beberapa waktu lalu.

Berdasar data Indef, total utang Indonesia mencapai Rp 4.034,8 triliun hingga Februari 2018.

Hidayat Nur Wahid Minta Mahasiswa Terus Gelorakan Cinta Indonesia

HNW saat sosialisasi 4 pilar di Padang
PADANG - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menutup secara resmi sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode outbound di lingkungan mahasiswa perguruan tinggi se-Sumatera Barat di Hotel Pangeran Padang, Minggu malam (25/3/2018). Sosialisasi dengan metode outbound ini diikuti 100 mahasiswa berlangsung sejak Jumat (23/3/2018).

Hidayat mengungkapkan bahwa sosialisasi dengan metode outbound ini memang dikhususkan untuk mahasiswa. Metode ini telah menarik perhatian mahasiswa sehingga para mahasiswa bisa menginternalisasi diri dengan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sunday, March 25, 2018

Hidayat Nur Wahid: Masalah Bangsa Bisa Diatasi Jika Kita Laksanakan Nilai-Nilai Empat Pilar

HNW dan Refrizal (peci kanan) saat sosialisasi 4 pilar
PARIAMAN - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memanfaatkan hari libur dengan menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada masyarakat Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (25/3/2018). Sosialisasi ini merupakan kerjasama MPR dengan Yayasan Cinta Indonesia Sejahtera. Hadir dalam sosialisasi ini anggota MPR dari Fraksi PKS, H. Refrizal.

Hidayat Nur Wahid mengapresiasi kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR di Pariaman. Ini menunjukkan keinginan warga bangsa Indonesia untuk terus memahami Empat Pilar MPR.

Hidayat Nur Wahid : Dua Tokoh Sumatera Barat Ikut Menyelamatkan NKRI

HNW sosialisasi 4 pilar di Padang
PADANG - Dua peristiwa penting di Sumatera Barat menandakan ulama dan  politisi Islam ikut menyelamatkan NKRI. Dua tokoh dari Sumbar berperan besar menyelamatkan Indonesia dari dijajah kembali oleh Belanda.

"Pertama Sjafroedin Prawiranegara. Kedua, Mohammad Natsir. Keduanya tokoh Sumatera Barat yang menyelamatkan NKRI, " kata Hidayat dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Padang, Sumatera Barat, Minggu (25/3/2018). Sosialisasi ini kerjasama MPR dengan Gema Keadilan Sumbar.

Thursday, March 22, 2018

PKS: Kalau Tak Ingin RI Bubar, Jangan Memecah Belah

HNW: Kalau Tak Ingin RI Bubar, Jangan Memecah Belah
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, menilai pidato Prabowo Subianto bukan ingin membubarkan Indonesia. Justru menurut Hidayat, mantan Komandan Kopassus itu ingin agar Indonesia berjaya.

"Saya pahami Pak Prabowo bukan ingin membubarkan Indonesia. Beliau bukan sosok yang tipologi ingin pecah belah anak bangsa. Beliau sosok yang ingin Indonesia raya. Indonesia akan raya kalau tidak pecah," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018.

Wednesday, March 21, 2018

Hidayat Nur Wahid : Memahami Sejarah, Akan Menuntun Cinta Pada Bangsa Dan Negara

HNW: Pancasila paling cocok bagi Indonesia
MAGELANG - Dihadapan santri Pesantren Islam Al Iman, Muntilan, Magelang  Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara pernah menghadapi  tantangan yang tidak ringan. Sila-sila yang ada  dalam Pancasila sempat menjadi perdebatan, dan nyaris menimbulkan perpecahan.  Beruntung, peristiwa itu bisa reda, setelah kelompok muslim mengalah, mau menerima penghapusan tujuh kata dalam piagam Jakarta.

Pancasila juga sempat mengalami cobaan saat hendak diubah dengan ideologi komunisme. Tetapi upaya itu gagal, meski harus memakan korban para pahlawan revolusi.

Monday, March 19, 2018

Hidayat Nur Wahid: Ke-Islaman Dan Ke-Indonesiaan Tidak Terpisahkan

HNW: keislaman tidak terpisahkan dengan keindonesiaan
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa ke-Islaman, ke-umatan, tidak terpisahkan dengan ke-Indonesiaan. Ke-Islaman dan ke-umatan dengan ke-Indonesiaan adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

“Jadi saya ingin katakan bahwa kemasjidan, keulamaan, dengan ke-Indonesiaan merupakan satu hal yang melekat,” kata Hidayat dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada 543 pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) dari 65 kelurahan se-Jakarta Selatan, di Aula Rumah Jabatan Anggota DPR, Kalibata, Jakarta, Minggu (18/3/2018).

Saturday, March 17, 2018

Hidayat Nur Wahid: Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Umat (Jas Hijau)

HNW bersama tokoh masyarakat Riau
KAMPAR, RIAU - Wakil Ketua MPR Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid mengungkapkan peran tokoh Islam dari Riau yang sungguh besar dalam kemerdekaan Indonesia. Sultan Syarif Kasim II, Raja dari Kerajaan Siak Sri Indrapura menghibahkan mahkota dan hartanya (emas) senilai 13 juta gulden atau sekarang setara Rp 1,4 triliun kepala Presiden Soekarno.

Tindakan Sultan Syarif Kasim II ini dinilai luar biasa oleh Hidayat Nur Wahid. Ini menunjukkan bahwa Sultan Syarif Kasim II memang tokoh Islam yang sangat peduli dengan kemerdekaan Indonesia. Buktinya, pada 1946, setelah Indonesia merdeka, Sultan Syarif Kasim datang ke Jakarta dengan membawa mahkotanya menemui Bung Karno. Kepada Presiden Soekarno, ia menyerahkan mahkotanya dan menegaskan bahwa Kerajaan Siak Sri Indrapura menjadi bagian NKRI, serta memberikan sumbangan tersebut.

Thursday, March 15, 2018

Perjuangkan Korban Konflik Dunia, PKS Datangi UNHCR di Jenewa

Delegasi PKS di UNHCR
JENEWA - Membawa misi memperjuangkan nasib pengungsi dan korban konflik dunia, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri dan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini beserta delegasi Fraksi PKS menyambangi kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi di Jenewa Swiss Kamis (14/3).

Delegasi terdiri dari Jazuli Juwaini, Nasir Jamil, Tamsil Linrung, Sutriyono dan Yudi Koutoky didampingi langsung oleh Duta Besar/Perwakilan Tetap RI untuk PBB Hasan Kleib dan ditemui oleh Volker Turk dan Indrika Lawatte dari Komisi UNHCR.

Wednesday, March 14, 2018

HNW Isi Acara Milad Baitul Hidayah Dengan Sosialisasi Empat Pilar

HNW dan pengurus pesantren Baitul Hidayat Cimenyan
BANDUNG - “Mencintai Indonesia perlu ditanamkan kepada generasi muda,” ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Baitul Hidayah, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 Maret 2018. Salah satu kiat untuk menanamkan cinta tanah air, menurut HNW, ditempuh oleh MPR dengan melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahu 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada seluruh komponen bangsa.

Di hadapan ratusan santri, HNW menuturkan dengan sosialisasi, diharapkan generasi muda menjadi paham mengenai Empat Pilar MPR. “Penting bagi santri untuk memahami Empat Pilar,” ujarnya. Dirinya mengibaratkan dengan pepatah,  'tak kenal maka tak sayang'. “Supaya sayang makanya kita perlu kenal,” paparnya.

Monday, March 12, 2018

Pemimpin Yang Baik Lahir Jika Masyarakat Berkualitas

Ansory Siregar, Hidayat Nur Wahid dan pengurus KAMMI
MEDAN - Wakil Ketua MPR DR. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA., berada di tengah-tengah pengurus daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Provinsi Sumatera Utara, Minggu 11 Maret 2018. Kehadiran Hidayat Nur Wahid di tengah sekitar 400 anggota KAMMI se Sumatera Utara yang berkumpul di Lantai II Aula Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, itu dalam rangka menyampaikan materi Empat Pilar MPR RI.

Hidayat Nur Wahid (HNW) sebagai pemateri didampingi oleh anggota MPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F PKS) Ansory Siregar SE., MM., Ketua PD KAMMI Sumatera Utara Mangaraja Harahap, M.Si. Dan, Arri Aliansyah Siregar, S.HI., Ketua KAMMI Medan.

Thursday, March 8, 2018

Soal Pelarangan Cadar, Kembalikan Kepada UUD 1945

Sukamta: Keyakinan agama dijamin UUD NRI 1945
JAKARTA - Menanggapi pelarangan memakai cadar bagi civitas akademi di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Anggota DPR RI Dapil DIY, Sukamta memandang Perguruan Tinggi sebagai lembaga akademis perlu mengedepankan sikap yang bijak dan dialogis, bukan cara-cara yang arogan. Apalagi soal keyakinan beragama dijamin oleh UUD 1945 dan menjadi bagian paling dasar dalam Hak Asasi Manusia.

"Saya tidak berharap ini menjadi polemik yang berkepanjangan dan menjadi isu memanas di tahun politik. Saya kira akan baik jika Rektor bisa mencabut segera pelarangan tersebut. Sudah banyak pihak menanggapi dan menganggap pelarangan tersebut tidak bijak," jelas Sukamta.

Kerukunan dan Gotong Royong Menjadi Penting Hadapi Pilkada Serentak

Adang Sudrajat saat sosialisasi 4 pilar
BANDUNG BARAT - Anggota MPR RI dari Fraksi PKS Adang Sudrajat menekankan kepada masyarakat agar tetap mempertahankan kerukunan bermasyarakat dan selalu menjaga nilai-nilai gotong royong dalam setiap kegiatan warga.

"Friksi di masyarakat akibat Pilkada, akan dapat ditekan sebesar-besarnya dengan nilai-nilai sejarah bangsa yang telah diajarkan turun-temurun hingga saat ini," ujar Adang saat sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara di Rumah Makan Sukahati, Lembang kabupaten Bandung Barat, Rabu (8/3/2018).

Wednesday, March 7, 2018

Junaidi: Ketimpangan Ekonomi Timbulkan Disintegrasi Bangsa

Junaidi Auly (batik) sosialisasi 4 pilar
LAMPUNG - Anggota MPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Junaidi Auly mengatakan Indonesia saat ini tengah mengalami ketimpangan ekonomi yang sangat serius dan berpotensi besar sebabkan disintegrasi bangsa.

"Pemerintah harus mengambil langkah konkret dengan mengeluarkan kebijakan yang benar-benar pro rakyat kecil," kata Junaidi. Menurutnya, jika ketimpangan ini, terus dibiarkan, akan berdampak buruk terhadap integrasi bangsa karena ketimpangan tersebut tak mencerminkan nilai pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ungkap Junaidi dalam agenda sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara di Abung Kunang, Lampung Utara. (5/3/2018)