Monday, May 30, 2016

Pagelaran Wayang Golek MPR Semarakan Bandung

HNW dan Tb. Soenmandjaja dalam Pagelaran Wayang Golek
BANDUNG - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid didampingi Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono, Ketua Fraksi PKS MPR TB. Soenmandjaja, Pimpinan Lembaga Pengkajian MPR Jafar Hafsah,  Wakil Walikota Bandung dan Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono, membuka secara resmi  Pagelaran Wayang Golek semalam suntuk dengan lakon 'Semar Tandang' yang dibawakan dalang Ki Dadan Sunandar Sunarya, di Jalan Soekarno, kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/5).

Pagelaran wayang golek ini adalah bagian dari rangkaian acara Peringatan Pidato Bung Karno 1945, yang acara puncaknya akan dipusatkan pada tanggal 1 Juni 2016, di Gedung Merdeka, Bandung.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa pagelaran wayang golek adalah salah satu metode penyampaian pemahaman Pancasila dan nilai luhur bangsa melalui seni budaya.

Wayang, lanjut Hidayat, adalah salah satu pusaka kebudayaan bangsa Indonesia yang didalamnya tersirat nilai seni yang tinggi serta nilai moralitas yang bersumber pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

"Seni wayang mampu berperan sebagai media pendiidikan, media transformasi bagi perkembangan kebudayaan Indonesia.  Melalui seni wayang golek ini akan disampaikan disela-sela kisah tentang Pancasila dan karakter bangsa Indonesia yang baik," katanya.

Pagelaran wayang juga adalah upaya MPR mendekatkan UUD kepada rakyat seperti pada pasal 32 tentang kewajiban negara memenuhi hak asasi rakyat dalam pengembangan seni dan budaya yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia.

Diutarakan Hidayat, kisah dalam lakon wayang golek ini secara tegas membawa pesan bagi penonton untuk senantiasa sabar dan tegar dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan.  Di samping itu, pelajaran dan hikmah bagi semua untuk selalu memiliki tekad kuat dalam bertindak, berani menyuarakan kebenaran dan senantiasa teguh dalam mempertahankan kebenaran itu.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono menitip pesan kepada Ki dalang agar dalam membawakan lakon disampailan juga pesan-pesan MPR soal pemahaman Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa.

"Kisah dalam wayang harus ditekankan dan ditonjolkan soal nilai-nilai luhur bangsa seperti bela negara, cinta tanah air dan segalanya yang baik," ujarnya.

Lakon Semar Tandang ini sendiri berkisah tentang sang ksatria Pandawa Arjuna yang memiliki tekad tinggi untuk menimba ilmu untuk meningkatkan kemampuan. Bersama Resi Dorna, Arjuna berkunjung ke negeri Awu-Awu Langit menemui Raja Jagat dan Patih Jagat Sakti. 

Namun, dalam upayanya tersebut, Arjuna diberikan syarat maha berat yakni, harus membunuh Ki Semar.  Pagelaran wayang golek ini disaksikan sekitar ratusan masyarakat Bandung dan sekitar kota Bandung./der

Sumber:
mpr.go.id
Senin, 30 Mei 2016
http://mpr.go.id/posts/pagelaran-wayang-golek-mpr-semarakan-bandung

No comments:

Post a Comment