Tuesday, May 10, 2016

Wakil Ketua MPR: Tak Masuk Akal Mahasiswa Membunuh Dosen

HNW dan BEM PT Muhammadiyah
JAKARTA - Beberapa mahasiswa berlatar pendidikan Muhammadiyah pada Rabu, 4 mei 2016, menemui Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Jakarta.

Kedatangan mereka untuk menyampaikan undangan pada Hidayat Nur Wahid untuk menjadi keynote speech dalam Silaknas BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Cirebon, Jawa Tengah, pada minggu ketiga Mei ini.

Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid memberi apresiasi kepada para mahasiswa itu agar kegiatan yang digelar sukses.

Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid menyatakan keprihatinannya pada beberapa kejadian yang terjadi beberapa hari yang lalu. Hidayat Nur Wahid sangat geram ketika ada kejadian di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di mana ada mahasiswa membunuh dosen pembimbingnya. Hal demikian menurutnya disebut sebagai tindakan yang tidak masuk akal. Hidayat Nur Wahid susah menggambarkan dengan kata-kata kejadian itu.

Keprihatinan Hidayat Nur Wahid tak hanya apa yang terjadi di UMSU namun juga di Bengkulu di mana 14 remaja memperkosa seorang anak perempuan. Pun demikian pula apa yang terjadi di UGM di mana seorang mahasiswi dibunuh oleh seorang yang ingin menguasai hartanya.

Hal demikian menurut Hidayat Nur Wahid menunjukkan bangsa ini mengalami darurat moral. Sebuah bangsa menurutnya diukur dari moralnya, kalau moralnya sudah habis maka hilanglah bangsa itu.

Untuk itu Hidayat Nur Wahid mengharap agar Silaknas yang diselenggarakan itu mampu menghasilkan rekomendasi untuk menyelamatkan ummat dan bangsa. Ditegaskan mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah harus mampu menyelamatkan kampus dari segala kejadian yang darurat.

Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid mengingatkan kepada para mahasiswa agar dalam era globalisasi ini harus mampu berkompetisi dalam dunia yang semakin luas. Ketidakmampuan bersaing harus diatasi. Kalau tidak diatasi akan membuat kita tertinggal.

Diingatkan juga agar para mahasiswa menyelamatkan demokrasi dari para pembajak demokrasi, kaum pemodal, yang menguasai media, usaha, dan lain sebagainya. Kalau mereka menguasai berbagai bidang maka keberadaan kaum pemodal akan mengancam demokrasi. Ketika demokrasi dikuasai pemodal maka demokrasi akan kacau.

Sumber:
mpr.go.id
Rabu, 04 Mei 2016
http://www.mpr.go.id/posts/wakil-ketua-mpr-tak-masuk-akal-mahasiswa-membunuh-dosen

No comments:

Post a Comment