Thursday, December 21, 2017

Jelang Tahun Politik 2018-2019, HNW Harap Rakyat Jangan Apatis Apalagi Golput

HNW Harap Rakyat Jangan Apatis Apalagi Golput
BENGKULU – Tinggal menghitung hari, Indonesia akan memasuki rangkaian tahun politik luarbiasa yakni tahun 2018 pilkada serentak yang diikuti 171 daerah yang tahapannya sudah dimulai sejak Agustus 2017 dan tahun 2019 pemilu.

Berbagai kekhawatiran menyeruak dibenak seluruh bangsa Indonesia seputar penyelenggaraan tahun politik tersebut terutama fenomena-fenomena serta dampak-dampak yang ditimbulkan pra dimulai tahun politik dan pasca tahun politik berlalu.  Kekhawatiran tersebut antara lain makin minimnya partisipasi rakyat terhadap pilkada dan pemilu akibat apatisme kolektif.

Hidayat Nur Wahid: Terkait LGBT, Negarawan Mesti Paham Celah Perusak Sendi Negara

HNW: Negarawan Mesti Paham Celah Perusak Sendi Negara
BENGKULU - Pro dan kontra ditengah masyarakat pasca keluarnya hasil uji materi Mahkamah Konstitusi ( MK) soal LGBT merebak.  Bahkan Menteri Agama RI mengatakan bahwa masyarakat mesti menghormati sekalipun semua agama tidak menyetujui sikap dan perilaku yang berkaitan dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Menyikapi hal tersebut Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan keprihatinannya atas keputusan MK tersebut.  Menurutnya, MK memang tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan perluasan pembuatan hukum, tapi harusnya MK sebagai satu-satunya lembaga negara yang oleh Undang-Undang Dasar disyaratkan keanggotaannya diantaranya adalah negarawan, kenegarawanannyalah harusnya memahami betul dan mampu menutup rapat sekecil apapun celah yang bisa merusak sendi-sendi bernegara dan bernegara, merusak Pancasila, Konstitusi dan NKRI.

Tuesday, December 19, 2017

Hidayat Nur Wahid : Jalan Moderat Sebaiknya Dipilih, Bukan Islam Phobia Atau Indonesia Phobia

HNW: Kita harus berada dalam jalan moderat
JAMBI - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid membuka Sosialisasi Empat Pilar di gedung Bappeda, Provinsi Jambi, pada Selasa (19/12).

Dalam acara yang dihadiri Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar, anggota MPR RI, Sidi Hermanto Tanjung dan Ketua FPRJ (Forum Peduli Remaja Jambi) ini, Hidayat mengatakan, sosialisasi empat pilar pada tanggal 19 Desember kali ini bertepatan dengan Hari Bela Negara.

Monday, December 18, 2017

HNW Dukung Moeffreni Moe’min Jadi Pahlawan Nasional

HNW dan delegasi LKB Ahmad Syaroni
JAKARTA - Senin, 18 Desember 2017, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) melakukan audensi dengan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta. Delegasi yang dipimpin oleh Sekretaris LKB Ahmad Syaroni meminta dukungan kepada HNW terkait rencana pengusulan Moeffreni Moe’min sebagai pahlawan nasional.

Dikatakan oleh Ahmad Syaroni, Moeffreni sosok yang lahir 12 Februari 1921 di Jakarta itu mempunyai peran yang besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Dalam masa penjajahan Jepang, ia pernah mendapat pelatihan militer di PETA. Dalam masa selanjutnya, dirinya anggota Batalion PETA di bawah komandan Kasman Singodimedjo. Saat Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan, Jakarta, bersama Latief Hendradiningrat mengamankan lokasi tempat di mana kemerdekaan itu dinyatakan. “Ia melatih kemiliteran pada pemuda Menteng pada saat itu,” ujarnya.

Zikir Nasional Republika Bagus Juga Saat Tahun Baru Hiriyah

HNW: Zikir Nasional bagus untuk tahun baru Hijriah
JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi agenda Zikir Nasional Republika yang akan di gelar pada malam pergantian tahun baru 2018 di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur. Dengan adanya agenda ini, menurut dia, umat Islam bisa mengawali awal tahun dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Bahkan, ia mengusulkan agar zikir nasional tersebut juga diselenggarakan pada setiap awal tahun baru Islam. "Saya apresiasi bahwa agenda ini tetap harus dijalankan. Tahun lalu saya juga sudah usulkan bagus juga kalau Republika bukan hanya gelar zikir nasional tahun baru Masehi tapi juga tahun baru hijriyah," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/12).

Nasir Djamil Sayangkan Putusan MK yang Tolak Perluasan Delik Perzinaan dan LGB

Nasir Djamil sayangkan putusan MK soal LGBT
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil menyayangkan Putusan MK Nomor 46/PUU-XIV/2016 yang menolak perluasan delik perzinahan dan LGBT. Menurutnya, keengganan mayoritas hakim konstitusi yang tidak mau memperluas penafsiran delik perzinahan dan LGBT sebagai bentuk inkonsistensi dan ancaman yang berbahaya bagi Indonesia sebagai negara berketuhanan berdasarkan Pancasila.

“Ada hal berbahaya yang muncul dari putusan MK tersebut, yakni seolah-olah LGBT, kumpul kebo dan delik perzinahan dinyatakan konstitusional. Jelas ini berbahaya, karena tidak sesuai dengan konteks negara Indonesia yang berketuhanan berdasarkan Pancasila. Khususnya jika tidak membaca secara utuh dan menyeluruh dari Putusan MK No. 46/PUU-XIV/2016. Di sinilah 5 hakim konstitusi yang menyatakan menolak permohonan ini tidak sensitif," sebut Nasir.

HNW: LGBT Bertentangan Dengan Pancasila

HNW: LGBT Bertentangan Dengan Pancasila
JAKARTA - Saat melakukan Sosialisai Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada warga Pasar Minggu, Jakarta, 17 Desember 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan bahaya keberadaan LGBT (Lesbi, Gay, Bisek, dan Transgender).

HNW mengutip pendapat Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu bahwa LGBT adalah salah satu bentuk proxy war. "LGBT adalah cara musuh untuk melemahkan dan menceraiberaikan Indonesia," ujarnya.

Monday, December 11, 2017

Hermanto: Pernyataan Trump Bertentangan Dengan Prinsip Kemanusiaan

Hermanto: Statement Trump Melanggar Prinsip Kemanusiaan
PADANG - Anggota MPR RI daerah Pemilihan Sumatera Barat Hermanto menilai kebijakan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Israel bertentangan dengan perdamaian dunia dan prinsip kemanusiaan universal.

Dengan pernyataan tersebut artinya Trump karena mendukung Israel untuk terus melakukan penjajahan terhadap Palestina," kata dia di Padang, Minggu saat sosialisasi empat pilar MPR.

Tuesday, December 5, 2017

HNW: Pancasila Pegangan Bangsa Indonesia

HNW: Pancasila Pegangan Bangsa Indonesia
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat memberi Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada warga Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan (4/12) memaparkan kebesaran Indonesia dibanding dengan negara lain. Disebutkan, negeri ini memiliki jumlah suku bangsa yang tidak kurang dari 1.257 etnis.

"Etnis tersebut memiliki bahasa daerah yang jumlahnya tak kurang dari 2.500 bahasa lokal. Mereka tersebar di 17.000 pulau," ujar HNW.

Monday, December 4, 2017

HNW: Indonesia Bisa Bersatu Karena Pancasila

HNW:  Indonesia Bisa Bersatu Karena Pancasila
JAKARTA - "Uni Soviet hancur bukan karena diserang dari luar tetapi karena ideologinya tak mampu menyanggang masalah yang ada," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada para pelajar Jakarta, 3 Desember 2017.

Bubarnya Uni Soviet tersebut karena Presiden Uni Soviet Mikhael Gorbachev mengeluarkan kebijakan Glasnot dan Perestroika. "Semacam kebijakan reformasi," ujarnya.

Sunday, December 3, 2017

HNW: Jalan Berliku Menuju NKRI

HNW: Jalan berliku menuju NKRI
JAKARTA - "Bangsa Indonesia sepakat memilih bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak merdeka," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat memberi Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada warga Jakarta Selatan di Cilandak Barat, Jakarta, 2 Desember 2017.

Bentuk NKRI itu tertuang sejak tanggal 18 Agustus 1945 dalam UUD Tahun 1945 dalam Bab I, Pasal I, dan Ayat 1. Bentuk NKRI dipertegas oleh MPR periode 1999-2004 di mana bentuk ini tak boleh diubah dengan cara dan bentuk apapun. "Tak boleh diubah menjadi negara komunis, khilafah, atau bentuk separatis lainnya," ujar HNW.

Saturday, December 2, 2017

HNW Ajak Peserta Reuni 212 Bantu Saudara Terkena Musibah

HNW Ajak Peserta Reuni 212 Bantu Saudara Terkena Musibah
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hidayat Nur Wahid ikut memberikan sambutan dalam Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12). Dalam sambutannya, Hidayat mengajak seluruh peserta Aksi Bela Islam yang diadakan di Monumen Nasional untuk membantu saudara-saudara Islam yang terkena musibah. Seperti di Indonesia yang saat ini terjadi musibah badai Cempaka, Dahlia dan bencana Gunung Agung di Bali, termasuk Palestina dan Rohingya.

Tatkala MSI dan HNW Berbaur Dengan Massa Reuni 212

HNW dan Sohibul Iman hadir dalam acara Reuni 212
JAKARTA - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW dan Reuni 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat. Kedua tokoh partai dakwah tersebut membaur bersama jutaan umat Islam yang sudah memutihkan Silang Monas sejak subuh.

Hidayat dan Sohibul Iman tiba di kawasan Silang Monas sekitar pukul 08.30 WIB, Sabtu (2/12/2017). Sebagaimana yang lain, keduanya kompak mengenakan baju muslim putih dan berkopiah hitam. Kedatangan keduanya tampak disadari warga yang ikut hadir dalam momen bersejarah tersebut. "Pak Iman! Pak Hidayat!", teriak sejumlah warga. Tidak sedikit ibu-ibu yang juga menyapa keduanya.

Friday, December 1, 2017

HNW: Adukan Ke MK Bila Ada UU Tak Sesuai Jiwa UUD

HNW: Adukan Ke MK Bila Ada UU Tak Sesuai Jiwa UUD
JAKARTA - Saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, 1 Desember 2017, kepada Forum Birokrat Masyarakat, forum yang menghimpun pengurus RT, RW, dan LMK, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, UUD NRI Tahun 1945 menempatkan kedaulatan Rakyat pada posisi tertinggi melalui pemilihan umum.

"Rakyat diberi kekuasaan menentukan siapa pemimpin yang layak untuk dipilih," ujarnya. Dengan kedaulatan tersebut rakyat juga bisa menggunakan untuk mengoreksi pemimpin yang tidak amanah menjalankan kepemimpinan dengan tidak memilihnya lagi di Pemilu berikutnya.

HNW: Umat Islam Harus Berperan Mengisi Kemerdekaan

HNW: Umat Islam Harus Berperan Mengisi Kemerdekaan
JAKARTA - Saat memberi Sosialisasi Empat Pilar kepada organisasi kepanduan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 1 Desember 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut politisi dan tokoh umat Islam yang berperan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Tokoh itu seperti Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Syafruddin Prawiranegara, Agus Salim, Wachid Hasyim, Kasman Singodimedjo, dan Ki Bagus Hadikusumo.

"Mereka tokoh-tokoh bernas yang berperan penting dalam menyusun dasar negara, konstitusi, dan mempertahankan NKRI," ujar HNW.

Thursday, November 30, 2017

Hidayat Nur Wahid Sosialisasi Empat Pilar MPR Sekaligus Peringati Maulid

HNW sosialisasi 4 pilar di Kemayoran Jakpus
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengadakan Sosialisasi Empat Pilar MPR bertepatan dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di Jl. Utan Panjang 2, Pasar Nangka Ujung, Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017). Untuk pertama kali pula, Sosialisasi Empat Pilar MPR diadakan di pemukiman padat, bahkan di samping pasar dan di tengah jalan.

“Ada aroma nasi goreng, ikan asin. Sosialisasi Empat Pilar MPR ini berada di tempat spesial. Baru pertama kali Sosialisasi Empat Pilar MPR di tempat seperti ini. Langsung berada di tengah-tengah masyarakat. Di samping pasar dan di tengah jalan, tapi tidak mengganggu warga,” kata Hidayat Nur Wahid memulai pemaparan sosialisasi.

HNW: Sosialisasi Empat Pilar Dilakukan Agar Kita Mengenal Dan Sayang Indonesia

HNW: 4 pilar perlu agar kita sayang NKRI
JAKARTA - "Sosialisasi dilakukan agar kita mengenal dan sayang Indonesia," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, saat memberi Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada warga Tebet, di Aula Kecamatan Tebet, Jakarta, 30 November 2017.

"Tak kenal Empat Pilar maka tak sayang," ucap HNW. Kata sayang menurut HNW jangan dimaknai seperti sayang kita yang berlebihan pada anak yakni membiarkan apa saja yang dilakukan agar anak senang namun sayang kepada Indonesia adalah menjaga dan menyelamatkan Indonesia dari berbagai ancaman. "Menyelamatkan Indonesia jatuh kembali ke dalam penjajahan bangsa manapun," tambahnya.

Wednesday, November 29, 2017

HNW: Adanya Haluan Negara Dipandang Mendesak

HNW: Haluan negara dipandang mendesak
JAKARTA - “Simposium ini merupakan wujud tanggung jawab MPR untuk mendapatkan masukan tentang reformulasi sistem pembangunan nasional,” ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menutup Simposium Nasional yang bertema ‘Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan Model GBHN Sebagai Haluan Penyelenggaraan Negara’, Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, 29 November 2017. “Masalah ini merupakan isu strategis sehingga menjadi aspirasi masyarakat yang wajib dikelola dengan baik,” tambahnya.

Saturday, November 25, 2017

Hermanto: Para Dosen Miliki Daya Koreksi Terhadap Perkembangan Kebangsaan

Hermanto (Sekretaris F PKS MPR RI)
SOLO - Pelatihan untuk pelatih (training of trainers) Empat Pilar MPR kepada kalangan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Surakarta sudah memasuki diskusi kelompok. Para peserta mendalami dan membahas materi Empat Pilar MPR dalam kelompok. Anggota MPR dari Fraksi PKS, Dr. Hermanto, menilai para dosen memiliki tingkat analisis yang sangat tajam dan memiliki daya nilai dan koreksi terhadap perkembangan kebangsaan.

“Dalam diskusi kelompok ini kita mendapat input dari para peserta terkait dengan perkembangan implementasi konstitusi, etika kehidupan berbangsa, maupun relasi dalam konteks NKRI dan kebhinnekaan,” kata Hermanto di sela-sela diskusi kelompok dalam pelatihan untuk pelatih Empat Pilar MPR yang berlangsung di Hotel Paragon, Solo, Sabtu (25/11). Diskusi kelompok berlangsung hingga malam hari dan masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi dalam simulasi kelompok pada Minggu (26/11).

Friday, November 24, 2017

HNW: Konstitusi Kita Bukan UUD Tahun 1945 Tetapi UUD NRI Tahun 1945

HNW sosialisasi 4 pilar MPR bersama JPRMI
JAKARTA - Di hadapan puluhan anggota Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), saat Sosialisasi Empat Pilar, di SMKN 57 Jakarta, Jakarta, 24 November 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan salah satu tuntutan gerakan reformasi tahun 1998 adalah adanya perubahan atau amandemen UUD Tahun 1945.

Tuntutan generasi muda tersebut direspon oleh MPR dengan diamandemennya UUD Tahun 1945. Hasil amandemen tersebut mengubah UUD yang dulunya hanya 37 Pasal menjadi 73 Pasal, dari 49 ayat menjadi 170 ayat. "Nama konstitusi kita pun berubah dari UUD Tahun 1945 menjadi UUD NRI Tahun 1945," ujar HNW.

Di Ciganjur, HNW Sosialisasikan Empat Pilar

HNW sosialisasi 4 pilar MPR RI di Ciganjur
JAKARTA - "Sosialisasi perlu dilakukan agar kita tak salah paham dengan Pancasila dan Indonesia," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) di hadapan ratusan warga Ciganjur, Jakarta, 24 November 2017, saat Sosialisasi Empat Pilar MPR.

Diungkapkan ada beberapa indikasi upaya untuk meninggalkan Pancasila. Dicontohkan, seperti adanya gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia; ada yang ingin menghidupkan kembali komunis. "Padahal ideologi ini sudah dilarang dengan tegas dalam Ketetapan MPR dan Perppu Ormas," ujarnya. Tak hanya, ada juga gerakan khilafah yang ingin menggantikan Indonesia.

Monday, November 20, 2017

HNW: Berpegang Pada Empat Pilar Agar Indonesia Tetap Bersatu

HNW: Perkokoh Empat Pilar Agar Indonesia Tetap Bersatu
JAKARTA - Saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada masyarakat di Tanah Abang, Jakarta, 17 November 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menceritakan beberapa tahun yang lalu ada negara adi daya yang bernama Uni Soviet. Negara besar yang pernah ada itu akhirnya bubar setelah ada kebijakan keterbukaan yang diluncurkan oleh Presiden Mikhail Gorbachev. "Mereka bubar menunjukan ideologi yang dimiliki tidak kokoh," ujar.

Apa yang dialami oleh Uni Soviet menular ke Yugoslavia. "Di Yugoslavia ada Presiden Tito yang sangat kuat," ujarnya. "Namun setelah Tito meninggal negara itu bubar," tambahnya. Menurut HNW pecahnya Yugoslavia menjadi beberapa negara menunjukan ideologi yang dimiliki juga tidak kokoh.

Friday, November 17, 2017

Hidayat Nur Wahid: Pembebasan Sandra Di Papua Adalah Wujud Cinta Negara

HNW: Pembebasan Sandra Papua Wujud Cinta Negara
KOTA BATU - Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hiadayat Nur Wahid menyampaikan apresiasi  kepada TNI dan Polri yang hari ini, Jum’at (17/11/2017), berhasil menyelamatkan  Papua dari kempok kriminal bersenjata, padal sesungguhnya mereka itu adalah sparatis, yang mencoba untuk menguasai Indonesia.  Hidayat Nur Wahid menyampaikan hal itu ketika membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pendidikan Bela Negara di lingkungan Resimen Mahasiswa se Provinsi Jawa Timur di Tumapel Room Singhasari Resort, Kota Wisata Batu Malang Jawa Timur, Jumat sore (17/11/2017).

Thursday, November 16, 2017

Pimpinan MPR Kagum Antusiasme Kaum Ibu Ikuti Sosialisasi Empat Pilar

HNW bersama MT Shufuuf Assalam Jabodetabek
JAKARTA – Gerakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ternyata tidak melulu MPR yang menjemput bola mendatangi masyarakat di berbagai daerah, tapi banyak elemen masyarakat yang mendatangi MPR RI untuk mengikuti Sosialisasi sebagai peserta.

Hal tersebut terlihat di ruang Abdul Muis Lobi Gedung Nusantara 1, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (16/11).  Di ruang tersebut sekitar 200 kaum ibu yang tergabung dalam Majelis Taklim Shufuuf Assalam yang berasal dari berbagai wilayah di Jabodetabek menjadi peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan narasumber Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dan anggota MPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera.

Tuesday, November 14, 2017

HNW: Perlu Kebersamaan Sosialisasikan Empat Pilar MPR

HNW: Perlu Kebersamaan Sosialisasikan Empat Pilar MPR
KLATEN - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sangat mengapresiasi antusiasme elemen masyarakat seperti yayasan Ibnu Abbas Klaten yang sangat responsif  bekerjasama dengan MPR menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di lingkungannya.

"Perlu diketahui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada berbagai elemen masyarakat  ini dilaksanakan MPR adalah karena menjalankan amanat UU No.17 Tahun 2014 tentang MD3.  Realisasnya dijalankan MPR dengan berbagai metode penyampaian yang menarik disesuaikan dengan peserta," ungkapnya, saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR dengan PPTQ Ibnu Abbas, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (14/11).

Friday, November 10, 2017

HNW: Sosialisasi Empat Pilar MPR Lahirkan Banyak ‘Hafiz Hafizah’ Konstitusi

HNW bersama BKMT Kota Bekasi
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengungkapkan bahwa kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang terus gencar dilaksanakan MPR RI di berbagai daerah dengan target peserta berbagai elemen masyarakat Indonesia sesuai dengan amanah UU No.17 tahun 2014 tentang MD3, ternyata menghasilkan dampak positif yang besar di tengah masyarakat yakni munculnya gairah dan semangat generasi muda untuk kembali mempelajari konstitusi.

Salah satu metode Sosialisasi yakni Lomba Cerdas Cermat MPR RI tingkat SLTA Provinsi dan Nasional ternyata banyak melahirkan para hafiz dan hafizah konstitusi atau para penghafal konstitusi.

HNW: Kenali Pahlawan Agar Cinta Indonesia

HNW: Kenali Pahlawan Agar Cinta Indonesia
JAKARTA - Saat memberi Sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan mahasiswa Mahad Aly An Nuaimy, Kebayoran Lama, Jakarta, 10 November 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengharap agar semua mengenal para pahlawan agar kita mencintai Indonesia.

Dalam soal pahlawan, HNW menyebut para pahlawan Indonesia tidak hanya dari kaum laki-laki namun juga dari perempuan. "Tanggal 9 November 2017, Presiden Joko Widodo menetapkan empat pahlawan nasional, salah satunya perempuan," ujarnya.

Wednesday, November 8, 2017

HNW: Berkunjung Ke Museum Agar Mencintai Sejarah Dan Indonesia

HNW bersama pelajar SMA IT Said Naum
JAKARTA - Selama satu hari, 6 November 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) bersama dengan puluhan pelajar SMA IT Said Naum, Jakarta, mengunjungi museum-museum yang terkait dengan sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa. Museum yang dikunjungi pada hari itu adalah Museum Kebangkitan Nasional (Gedung STOVIA), Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Proklamasi.

Saat di Museum Sumpah Pemuda, HNW mengingatkan dahulu pergerakan bangsa juga dilakukan oleh generasi muda. Mereka terhimpun dalam beragam organisasi yang berasal dari suku dan agama. Pergerakan kaum muda itu melahirkan Sumpah Pemuda 1928. “Mereka terpelajar, muda, cinta kepada bangsa, mempunyai visi yang kuat meski berlatar berbagai asal termasuk agama seperti Jong Islamieten Bond,” ujar HNW.

Monday, November 6, 2017

HNW: Menkominfo Harus Bicara dengan Pihak WhatsApp

HNW: Stop tayangan pornografi di Whatsapp
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meminta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan jajarannya segera bertindak menindaklanjuti penyebaran GIF atau format animasi sederhana memuat konten asusila atau pornografi di aplikasi WhatsApp (WA).  Menurut Hidayat, hal ini penting lantaran menyangkut masa depan generasi bangsa Indonesia.

"Saya mendorong dan mendukung agar pak menteri segala daya dan upayanya menghentikan kejahatan ini, juga menyelamatakan masa depan indonesia dari rusaknya moralitas dan mentalitas bangsa Indonesia termasuk anak anaknya," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (6/11).

Thursday, November 2, 2017

Hidayat Nur Wahid: Kebersamaan Dan Kenegarawanan Perlu Dihadirkan Kembali

HNW: Kebersamaan & Kenegarawanan Perlu Hadir Kembali
YOGYAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid membuka dan menjadi narasumber dalam diskusi kebangsaan bersama BEM KM (Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa) Universitas Gadjah Mada di Auditorium Pasca Sarjana UGM, Jogyakarta, Kamis (2/11). Hidayat Nur Wahid mengungkapkan pentingnya menghadirkan kebersamaan dan kenegarawanan di tengah menguatnya perbedaan-perbedaan saat ini.

Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa Indonesia terbentuk dari dialektika kebersamaan dan relasi dari kaum muda terpelajar. "Merekalah (kaum muda terpelajar itu) yang menyelamatkan dan tidak membuat Indonesia terpecah," katanya.

Monday, October 30, 2017

Pemuda Jaman Sekarang Tidak Punya Acuan

Mustafa Kamal (kanan duduk)
JAKARTA - Budayawan Radhar Panca Dahana menilai pemuda jaman now (sekarang) tidak mampu mengartikulasi makna hari Sumpah Pemuda. Pemuda jaman sekarang tidak memiliki acuan. Seluruh acuan nilai-nilai yang dipelihara bangsa ini hancur digantikan tatanan baru.

“Anak muda jaman sekarang apakah masih mampu mengartikulasi Sumpah Pemuda? Kalau ditanya apakah memahami Sumpah Pemuda. Saya kira tidak. Anak muda sekarang blank. Bagaimana Sumpah Pemuda muncul, anak muda jaman sekarang tidak tahu,” kata Radhar Panca Dahana dalam Diskusi dengan tema “Memaknai Sumpah Pemuda” di Press Room, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/10). Turut berbicara dalam diskusi ini Mustafa Kemal (Fraksi PKS). Diskusi diadakan oleh Koordinator Wartawan Parlemen bekerjasama dengan Biro Humas MPR RI.

Sunday, October 29, 2017

HNW: Indonesia Dibangun Atas Dasar Negara Pancasila

HNW: Indonesia Dibangun Atas Dasar Negara Pancasila
KUTAI KARTANEGARA - MPR tidak mungkin sendiri dalam melakukan sosialisasi sebab jumlah anggota MPR terbatas. Selain itu disibukan oleh aktivitasnya di DPR dan DPD sebab anggota MPR adalah anggota DPR dan DPD. Di kedua lembaga itu sangat luar biasa kesibukannya padahal yang perlu disosialisasikan adalah hal-hal yang mendasar sesuai amanat UU No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD) yang memerintahkan Pimpinan MPR RI mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kepada seluruh rakyat Indonesia.

Friday, October 27, 2017

Petinggi PKS Sebut Mendagri Tak Paham Perppu Ormas

HNW: Mendagri Tak Paham Perppu Ormas
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengklarifikasi pernyataannya saat menyampaikan tanggapan usai Perppu Ormas disetujui DPR. Menurut Hidayat, ada yang belum clear khususnya soal Komunisme dan Marxisme.

"Di paripurna DPR RI yang dipahami seolah-olah beliau menyampaikan bahwa dikeluarkan Perppu Ormas, ormas atau pihak yang menyebarkan Komunisme, atheis, Marxisme, maupun sejenisnya seolah-olah tidak terkena dengan Perppu," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.

Hidayat Nur Wahid: Revisi UU Ormas Reduksi Makna Perppu

Hidayat: Revisi UU Ormas Reduksi Makna Perppu
JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menilai rencana revisi Undang Undang Ormas yang baru disahkan sebagai bentuk reduksi makna peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu). Seharusnya pemerintah cukup mengajukan revisi UU Ormas yang lama.

"Kalaupun sudah disepakati oleh pemerintah dan partai-partai pendukung perppu, ini menurut saya menjadi mereduksi makna dari perppu," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.

HNW Dorong KAMMI Gelorakan Kembali Sumpah Pemuda

HNW menerima delegasi KAMMI
JAKARTA - Saat menerima delegasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Wakil Ketua MPR Hidayat Hur Wahid (HNW) mendorong KAMMI agar menjadi garda terdepan dalam menggelorakan kembali Sumpah Pemuda. “Kalau tak digelorakan kembali akan banyak generasi muda  yang lupa,” ujar  HNW, Jakarta, 27 Oktober 2017.

Menurut HNW, peristiwa Sumpah Pemuda yang dilakukan pada 28 Oktober 1928 merupakan sebuat komitmen tentang Keindonesiaan, satu nusa, bangsa, dan bahasa. “Kita bersyukur memiliki satu bahasa Indonesia,” ujarnya. Dirinya membandingkan dengan negara lain yang tidak memiliki bahasa persatuan.

Thursday, October 26, 2017

HNW Sampaikan 3 Hal Bila Ingin Merevitalisasi Pancasila

HNW: Perlu syarat merevitalisasi Pancasila
JAKARTA - "Pancasila telah disosialisasikan oleh MPR sejak 2004-2009 hingga MPR periode saat ini," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menjadi narasumber dalam Seminar Pembangunan Hukum Nasional dengan tema Revitalisasi Pancasila Dalam Rangka Penataan Regulasi Untuk Membangun Sistem Hukum Nasional, Jakarta, 26 Oktober 2017.

Meski telah disosialisasikan oleh MPR, HNW terus mendorong agar Pemerintah juga mengambil peran dalam sosialisasi Pancasila. "Kami selalu menyampaikan hal ini kepada pihak eksekutif," ujar HNW.

Monday, October 23, 2017

Hidayat Nur Wahid: Kemerdekaan Indonesia Tak Lepas Dari Peran Ulama Dan Santri

HNW: Peran ulama dan santri besar dalam kemerdekaan
JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Senin (23/10) memberikan keynote speech dan membuka secara resmi acara Silaturahmi Kebangsaan dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2017 dengan tema sentral ‘Peran Strategis Santri Dalam Membangun Rumah Kebangsaan’.

Acara yang diselenggarakan di Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta ini dihadiri Ketua Forum Ulama dan Habaib (FUHAB) DKI Jakarta KH. Syukron Makmun, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Kaprodi Pasca Sarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia Yon Mahmudi serta ratusan santri dan santriwati berbagai pondok pesantren.

Saturday, October 21, 2017

Hidayat Nur Wahid: Pancasila Penting Untuk Mengokohkan Kita Sebagai Bangsa

HNW: Pancasila kokohkan kita sebagai bangsa
PEKANBARU - Wakil Ketua MPR DR. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA., Sabtu (21/10/2017), berada di tengah-tengah keluarga besar Mathla'ul Anwar Provinsi Riau di Pekanbaru. Kehadiran HIdayat Nur Wahid di tengah sekitar 400 pengurus Mathla'ul Anwar se Provinasi Riau yang berkumpul di Mahligai Ballroom Hotel Aryaduta Kota Pekanbaru itu dalam rangka menyampaikan materi Empat Pilar MPR RI, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan Ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Friday, October 20, 2017

Hidayat Nur Wahid: Masih Banyak Janji Jokowi Belum Dilaksanakan

HNW: Masih banyak janji Jokowi belum dilaksanakan
JAKARTA - Perjalanan pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah memasuki tahun ketiga dan masih menyisakan pekerjaan untuk diselesaikan.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid mengatakan bahwa masuk tahun ketiga, Jokowi harus berfokus pada janji-janji yang diucapkan pada masa kampanye Pilpres 2014 silam.

"Beliau harus lebih fokus menjalankan janji-janji ketika mencalonkan diri menajdi presiden karena masih banyak janji yang belum dilaksanakan," ujar Hidayat di Gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Jumat (19/10).

Thursday, October 19, 2017

Hidayat: Generasi Milenia Harus Mengenal Indonesia Dengan Baik

Hidayat (tengah) dan Matri Agoeng (kanan)
JAKARTA - Masyarakat butuh sosok yang bisa diteladani, agar mereka bisa percaya bahwa Pancasila bisa dilaksanakan. Bukan semata sila-sila yang baik tapi sulit pengamalannya. Apalagi, selama ini  masyarakat  seolah hanya dianjurkan mengamalkan Pancasila, tanpa penah melihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Agar generasi muda bisa bangga dan mencintai bangsanya, mereka dituntut mempelajari ke Indonesiaan kita secara utuh. Ini penting agar mereka bisa mengenal Indonesia secara lebih dekat. Karena tidak mungkin ada rasa cinta dan bangga, kalau mereka tidak mengenalnya.

Monday, October 16, 2017

HNW: UUD Memberi Kekuasaan Tertinggi

HNW: UUD beri kekuasaan tertinggi pada rakyat
OGAN ILIR - Ketika memberi Sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan santri Raudhatul Ulum, Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 15 Oktober 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan UUD Tahun 1945 telah mengalami perubahan empat kali tahap. Dari perubahan tersebut diungkapkan dalam UUD NRI Tahun 1945 sekarang ada 21 Bab, 77 Pasal, dan 170 Ayat. Sebelum diamandemen hanya terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, dan 49 Ayat.

Friday, October 13, 2017

Rumpun Masyarakat Betawi Undang Hidayat Nur Wahid Pada Milad Ke-8

HNW menerima delegasi DPP RMB
JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Rumpun Masyarakat Betawi (DPP RMB) mengundang Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) pada gelar acara Milad ke-8 RMB yang akan digekar besok, di Condet, Jakarta, Sabtu (14/10).

Undangan itu disampaikan Ketua Umum DPP RMB Nur Ali bersama rombongan delegasi DPP RMB dalam pertemuan dengan HNW di Ruang Kerja Pimpinan MPR RI,  Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (13/10).

Thursday, October 12, 2017

Merawat Kebhinnekaan Menuju Indonesia Emas 2045

HNW: Merawat Kebhinnekaan Menuju Indonesia Emas 2045
TASIKMALAYA - "Kita mempunyai kemampuan karena memiliki Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika untuk merawat kebhinnekaan tanpa meninggalkan karakter," seperti yang terjadi di Myanmar, Palestina dan Kosovo.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA.  saat menyampaikan Orasi Kebangsaan "Merawat Kebhinnekaan dan Memajukan Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045," pada acara Seminar dan Lokakarya Nasional serta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), di Graha Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) Jawa Barat, pada Kamis, 12 Oktober 2017.

Wednesday, October 11, 2017

Hidayat Nur Wahid: Generasi Milenial Mempelajari Pancasila Dari Keteladanan Para Pemimpin Bangsa

HNW bicara generasi milenial
JAKARTA - Di tengah kondisi dan situasi saat ini, dimana Pancasila mengalami banyak terpaan yakni, banyak yang tidak memahami tentang sejarah dan Pancasila atau ada yang berusaha mengaburkan Pancasila hanya untuk kepentingan kelompok tertentu dan menjadikan sebagai alat untuk mengkriminalisasi kelompok lain, maka Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid berpesan agar generasi milenial yang berada pada arus perkembangan zaman maka dalam kondisi apapun harus memiliki nilai bertanggung jawab dan sejalan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila.

Hal ini diungkapkan Hidayat Nur Wahid dalam Dialog TV One, MPR Rumah Kebangsaan dalam tema Revitalisasi dan Reaktualisasi Pancasila, di Kompleks DPR, MPR dan DPD, Senayan pada Selasa, 10 Oktober 2017. “Pancasila harus hadir apa adanya sesuai dengan yang dirumuskan oleh para founding fathers dan mothers,” kata Hidayat.

Tuesday, October 10, 2017

Hidayat Nur Wahid: Demi Kemaslahatan, Penggunaan Pajak Harus Transparan

HNW menerima delegasi Paguyuban Fiskus Indonesia
JAKARTA - Paguyuban Fiskus Indonesia yang dipimpin oleh Harris bertemu dengan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di ruang kerja Lantai 9, Gd. Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, tanggal 10 Oktober 2017. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi masalah perpajakan dan lembaganya.

Dikatakan oleh Harris, saat ini diajukan rancangan undang-undang mengenai ketentuan umum perpajakan. Dalam rancangan itu disebut akan dibahas banyak hal tentang pajak, lembaga pajak, dan lain sebagainya. Menurut Harris, kebutuhan bangsa ini semakin besar untuk itu Fiskus ingin lembaga pajak menjadi lembaga yang kuat dan independen. “Kami ingin lembaga pajak berdiri sendiri,” ujarnya. Ini penting sebab kelak pajak akan menjadi sektor yang menjadi gantungan bangsa dan negara.

Pesta Gay Bertentangan dengan Nilai Agama dan Ideologi Bangsa

Al Mansur Hidayatullah, Ketua DPD PKS Jaksel
JAKARTA - Ketua DPD PKS Jaksel, Al Mansur Hidayatullah, menegaskan pesta seks maupun protitusi kaum gay dan sejenisnya sangat bertentangan dengan agama, ideologi jati diri Bangsa yakni Pancasila serta mencoreng nama Indonesia di dunia internasional. “Kultur dan Budaya Bangsa Indonesia sangat berbeda jauh dari budaya barat seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dan turunannya,” ujar Al Mansur.

Sudah berulang kali ibu kota ini, dijadikan lokasi untuk pesta seks kaum gay, seperti yang terjadi di ‘The Wild One’ kawasan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara dan juga di T1 Sauna Harmoni Jakarta Pusat belum lama ini.

Jakarta Akan Cepat Tenggelam dengan Dicabutnya Moratorium Reklamasi

Memed Sosiawan
JAKARTA - Pada tanggal 5 Oktober 2017, Menko Maritim mengirim Surat kepada Gubernur DKI tentang penghentian Moratorium Reklamasi Teluk Jakarta. Reklamasi Teluk Jakarta dihentikan berdasarkan moratorium yang dikeluarkan sesuai keputusan Menteri LHK pada tanggal 10 Mei 2016. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan terbitnya Surat Moratorium Menteri LHK, antara lain: Terkait izin lingkungan. Di mana material melebihi kapasitas, tercantum dalam izin 20.900.000 meter kubik, sebenarnya dipakai 23.789.816 meter kubik. Lalu pengembang tidak dapat menjelaskan secara rinci sumber dan jumlah material pasir urug serta batu untuk reklamasi, dan ada perbedaan perusahaan penyedia pasir urug tercantum dalam dokumen lingkungan dan perusahaan penyedia di lapangan; Pengembang, juga tak dapat menjelaskan rinci sumber, jumlah material tanah urug (tanah merah) untuk reklamasi. Perusahaan juga tak menyampaikan pengamatan maupun pencatatan lapangan tentang tanah mereka dalam laporan pelaksanaan rencana rencana pemantauan lingkungan (RPL); Pelanggaran lain, perusahaan melaksanakan reklamasi Pulau C dan D, tak sesuai urutan seharusnya. Juga tak membuat kanal alur keluar yang memisahkan Pulau C dan D, dan ditemukan pendangkalan sekitar Pulau C dan D. Perusahaan juga membangun turap penahan gelombang di sisi utara dan sebagian timur, menggunakan batu gunung bukan tetrapod.

Friday, October 6, 2017

Kontribusi Tokoh Islam Dalam Menjaga Keutuhan NKRI

HNW: Tokoh Islam Berkontribusi Menjaga Keutuhan NKRI
DELI SERDANG - Dengan tema kebhinnekaan, keyakinan dan beragama, disertai dengan peristiwa sejarah menjadi salah satu  bahan sosialisasi yang disampaikan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. saat memberikan materi sosialisasi Empat Pilar MPR RI  di hadapan 1.600 peserta yang hadir pada acara “Apel Kebangsaan, Milad 52 Tahun KOKAM Pemuda Muhammadiyah dan Diksuspimwil”  Provinsi Sumatera Utara. Acara tersebut berlangsung di Alun-alun Deli Serdang, Jum’at (6/10). Ikut hadir pada acara tersebut anggota MPR RI Ansory Siregar (Fraksi PKS), Ahmad Hanafi Rais (Fraksi PAN), Tengku Erry Nuradi (Gubernur Sumatera Utara), Bakhtiar Ahmad Sibarani (Bupati Tapanuli Tengah), Zainuddin Mars  (Wakil Bupati Deli Serdang) dan Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME.( Ketua Umum Pempinan Pusat Pemuda Muhammadiyah).

Tuesday, October 3, 2017

Al Muzzammil Yusuf Tutup Pelatihan Empat Pilar Di Serambi Mekkah

Al Muzzammil Yusuf (kiri batik merah)
BANDA ACEH - Anggota MPR dari Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf secara resmi menutup pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers) Empat Pilar MPR di lingkungan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Provinsi Aceh di Hotel Hermes, Banda Aceh, Senin (2/10). Penutupan pelatihan yang diikuti 100 dosen sejak Jumat lalu (29/10) dihadiri Wakil Sesjen MPR Selfi Zaini.

Menurut Muzzammil, pelatihan Empat Pilar MPR kepada para dosen perguruan tinggi negeri dan swasta se-provinsi Aceh telah berjalan dengan lancar dan dinamis serta menunjukkan semangat dari peserta. Pelatihan untuk pelatih atau training of trainers Empat Pilar MPR ini merupakan salah satu metode sosialisasi Empat Pilar. Metode lainnya adalah Lomba Cerdas Cermat untuk SMA, Outbound untuk para mahasiswa, sosialisasi yang diikuti organisasi kemasyarakatan, dan juga dalam bentuk pagelaran budaya seperti wayang.

Saturday, September 30, 2017

Wakil Ketua MPR: Diawal Kemerdekaan, Tokoh Islam Menjaga Agar Indonesia Tak Pecah

HNW: Tokoh Islam perjaga persatuan Indonesia
JAKARTA - Saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Aula Mitra Nusantara, Pasar Minggu, Jakarta, 30 September 2017, kepada ratusan warga Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan bukan perkara mudah mengurus negara yang baru merdeka.

Ia mencontohkan negara Palestina dan Kosovo meski sudah menyatakan kemerdekaannya namun masih ada negara yang tidak mengakuinya. Untuk itu para tokoh-tokoh Islam rela menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta. "Para tokoh Islam memahami betul sehingga Proklamasi 17 Agustus 1945 perlu dijaga," ujarnya. "Tokoh Islam menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta agar Indonesia tetap bersatu," tambahnya.