Saturday, April 29, 2017

Hidayat Nur Wahid: Tantangan Global Juga Harus Dihadapi Para Da'i

HNW: Tantangan Global harus dihadapi da'i
PADANG - Dunia ini sangat kecil di era kemajuan teknoloi global yang sangat luar biasa dan modernitas yang sangat luar biasa.  Globalisasi dan modernisasi tidak bisa dibendung harus dihadapi.  Globalisasi memiliki dampak baik dan buruk.  Dampak buruknya menjadi tantangan semua elemen masyarakat untuk menghadapinya tak terkecuali para da'i.

Hal tersebuat diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di hadapan para da'i peserta Dialog interaktif Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi) Sumatera Barat dalam rangka memperingati Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW dengan tema 'Dakwah dan Tantangan Global', di Hotel Bumi Minang, kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (29/4).

Thursday, April 20, 2017

Hidayat Nur Wahid: Media Barat Perlu Belajar Demokrasi Dari Indonesia

HNW: Barat perlu belajar demokrasi dari Indonesia
BEKASI - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi KPUD, Bawasda, TNI dan Polri, dan masyarakat Jakarta termasuk para ulama dan habaib atas penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta yang berjalan aman, damai, dan tertib. Banyak orang memperkirakan dan mengkhawatirkan Pilkada DKI akan rusuh, terjadi pengerahan massa, dan menimbulkan situasi chaos, ternyata kekhawatiran itu tidak terbuki.

Hidayat juga mengucapkan terima kasih kepada umat Islam yang membuktikan bukan sebagai kelompok radikal yang anarkis. Ini adalah peran ulama dan habaib yang menghadirkan Islam yang damai, tidak radikal dan tidak anarkis. "Saya sampaikan terima kasih kepada umat Islam yang telah membuktikan bahwa mereka bukan kelompok radikal dan tak menghadirkan anarki," kata Hidayat usai berceramah dalam acara Milad Yayasan Teratai Putih Global di Masjid Al-Muhajirin Teratai Putih Global, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi, Kamis (20/4).

MSI: Sambut Kemenangan Tanpa Berlebihan

Presiden PKS M Sohibul Iman
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur atas kemenangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI putaran ke dua.

Sohibul Iman menerangkan bahwa kemenangan yang diperoleh oleh Anies-Sandi tidak terlepas dari pertolongan dari Allah SWT. Menurutnya, pertarungan dalam Pilkada melawan petahana pada Pilkada DKI bukanlah pertarungan yang mudah.

Wednesday, April 19, 2017

Hidayat: Anies-Sandi Sangat Hargai Kebinekaan

Hidayat Nur Wahid
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai tokoh yang sangat menghargai kebinekaan. Sebagai cucu dari salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia, AR Baswedan, Anies dianggap memiliki tanggung jawab untuk merawat NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dan hal tersebut ditunjukkan dari pola dan perilaku politik Anies selama Pilkada DKI yang tidak mendikotomikan prinsip beragama, bernegara, dan berbhinneka.

Tuesday, April 18, 2017

Politisi PKS Ingatkan Potensi Pemecah Belah Kebhinekaan

Sigit saat sosialisasi 4 pilar MPR
SURABAYA - Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo menyesalkan bahwa keberagaman masyarakat Indonesia terus diaduk-aduk, dengan berbagai isu yang berpotensi memecah belah kebhinekaan dalam persatuan.

"Ini akan mengganggu stabilitas nasional sebagai negara yang sudah dikenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan Surabaya - Sidoarjo itu dalam sambutannya saat Rapat Dengar Pendapat bersama masyarakat di Balai RW 12, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kenjeran, Surabaya, 17 April 2017.

Wakil Ketua MPR: Bangsa Ini Memberi Peran Yang Luas Pada Rakyat

Add caption
JAKARTA - Di hadapan ratusan warga Jakarta saat acara Sosialisasi Empat Pilar MPR, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal IKa, di Ruang GBHN, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, 18 April 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan sosialisasi Empat Pilar MPR sudah dilakukan sejak dirinya menjadi Ketua MPR. Hidayat Nur Wahid adalah Ketua MPR periode 2004-2009.

Sebagai pimpinan MPR yang berasal dari partai yang berhaluan Islam, PKS, maka Hidayat Nur Wahid mengatakan aneh bila ada yang masih mencurigai ummat Islam dalam soal kebangsaan. “Bila dikatakan ummat Islam itu membahayakan maka itu fitnah,” ujarnya. Dikatakan dalam sebuah aksi besar yang dilakukan oleh rakyat pada beberapa bulan yang lalu, misalnya 212, menurut Hidayat Nur Wahid itu tidak hanya diikuti oleh ummat Islam namun juga oleh ummat yang lain dan mereka berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa, dan budaya. “Bahkan diikuti oleh tokoh-tokoh bangsa,” ujarnya.

Monday, April 17, 2017

Sosialisasi 4 Pilar, PKS: NKRI Tidak Ada Masalah dari Sisi Agama

Ahmad Zainuddin
JAKARTA - Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kesepakatan bangsa Indonesia. Islam tidak mempersoalkan bentuk negara kesatuan yang disepakati kaum muslimin Indonesia.

Hal itu dikatakan Anggota FPKS MPR RI Ahmad Zainuddin menjawab pertanyaan salah seorang warga masyarakat dalam Sosialisasi Empat Pilar di Jl Inspeksi Kali Sunter RT 07 RW 03, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2017) malam. Empat Pilar yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sigit Sosiantomo: Kedaulatan Ditangan Rakyat Jangan Gadaikan

Sigit ingatkan pentingnya kedaulatan rakyat
SURABAYA – Sigit Sosiantomo, anggota MPR RI dari Fraksi PKS, mengingatkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Hal tersebut disampaikannya saat Sosialisasi Empat Pilar di Balai desa Klantingsari Tarik, Sidoarjo, Minggu kemarin (16/4).

“Bapak-ibulah pemegang kedaulatan negeri ini. Bapak dan ibulah yang menentukan menentukan arah dan kondisi negeri ini, baik atau tidaknya negeri ini.” Ujar politisi dari daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo ini.

Monday, April 10, 2017

Hermanto: Suara Masyarakat Jangan Sampai Terbeli Pemodal

Hermanto: Suara adalat aset politik paling berharga
SOLOK – Anggota MPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto meminta dengan sangat agar masyarakat tidak mudah menjual suaranya (vote) untuk kepentingan kaum pemodal (capital).

Sebab, jelas Hermanto, suara adalah aset politik rakyat yang paling berharga. Aset politik tersebut merupakan suatu yang sangat berharga untuk membangun kedaulatan rakyat berbasis Pancasila.

“Karena itu suara jangan sampai terjual untuk kepentingan kaum pemodal”, tandasnya pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Aula Serbaguna RSUD Kota Solok, Sumatera Barat, Senin (10/4).

Sunday, April 9, 2017

Sukamta: Hadirkan Kembali Kompromi Kebangsaan

Dr Sukamta: Perlu hadirkan kembali kompromi kebangsaan
YOGYAKARTA – Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Yogyakarta, Sukamta menilai elite politik perlu hadirkan kembali kompromi kebangsaan.

Hal itu perlu dilakukan dalam rangka meredam persoalan di tengah memanasnya suhu politik yang diakibatkan oleh Pilkada Jakarta belakangan ini, dimana sentimen suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) berpotensi memicu perpecahan di tengah masyarakat,

“Ada dua persoalan yang perlu untuk diperbaiki. Pertama, cara berkomunikasi elit politik dan kedua pengendalian terhadap info hoaks yang beredar,” papar Sukamta saat menanggapi pernyataan warga Yogyakarta dalam acara Sosialisasi MPR di Yogyakarta (9/4).

Tuesday, April 4, 2017

Wakil Ketua MPR: Kembali Ke NKRI Setelah Mosi Integral Natsir

Hidayat saat memaparkan Mosi Integral Natsir
JAKARTA - Problem kebangsaan dari umat Islam yang diragukan oleh sebagaian kalangan ditepis oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. “Lahirnya Mosi Integral Muhammad Natsir merupakan bukti betapa pedulinya politisi Islam terhadap kondisi negara yang terpecah-pecah karena hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda yang mengharuskan Indonesia berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) dan terdiri dari beberapa negara bagian,” katanya.

Hidayat Nur Wahid mengatakan demikian saat dirinya menjadi pembicara dalam Seminar Fraksi PKS yang digelar di Gedung Parlemen, Jakarta, 3 April 2017. Dalam seminar yang bertema ‘Menolak Lupa, Memperingati Mosi Integral Natsir,’ tersebut dikupas mengenai catatan sejarah Mosi Integral Muhammd Natsir yang menyatukan kembali bangsa Indonesia ke dalam wadah bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Hal demikian sebagai bukti betapa antara keislaman dengan politik, tidak bisa dipisahkan,” ujar Hidayat Nur Wahid di hadapan para peserta seminar.

Sohibul Iman: Indonesia Terlatih Kelola Perbedaan

Presiden PKS M Sohibul Iman
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, menyampaikan urgensi mengelola perbedaan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Hal ini disampaikan dalam pidato pembuka Dialog Kebangsaan yang menghadirkan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (3/4/2017).

"Sejarah kita telah membuktikan bahwa kita mampu mengelola perbedaan dalam jangka waktu yang cukup lama. Saat ini, kita bertugas untuk mengelola perbedaan tersebut," jelas Sohibul.

M Natsir, Sosok Lengkap sebagai Negarawan

Mustafa Kamal
JAKARTA – Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Diskusi Publik bertema “Menolak Lupa: Peringati Mosi Integral M. Natsir Menghadirkan NKRI” di Ruang Pleno FPKS, Senin (3/4).

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal menilai bangsa ini belajar banyak dari sosok M. Natsir sebagai sosok yang lengkap sebagai seorang negarawan. Tidak hanya seorang politisi (Ketua Partai Masyumi), tapi juga seorang pemikir, penulis, dan juga ideolog hadirnya NKRI.

Monday, April 3, 2017

FPKS Peringati ‘Mosi Integral Natsir Hadirkan NKRI’

Diskusi Publik Fraksi PKS
Jakarta (3/4) – Fraksi PKS DPR RI akan menyelenggarakan Diskusi Publik bertema “Menolak Lupa: Peringati Mosi Integral M. Natsir Menghadirkan NKRI” di Ruang Pleno FPKS, Senin (3/4).

Jelang acara, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menjelaskan alasan menyelenggarakan acara tersebut adalah agar bangsa Indonesia tidak melupakan sejarahnya sebagai bangsa yang besar.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, karena dari sana ia membangun kebesarannya. Dari sejarah itulah lahir episode sejarah berikutnya,” jelas Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/4).

Diskusi ini bertepatan dengan peringatan terhadap peristiwa yang disebut sebagai “Mosi Integral M. Natsir” yang terjadi pada tanggal 3 April 1950 silam.

Saturday, April 1, 2017

HNW: Penangkapan Pimpinan Aksi 313 tak Miliki Tolok Ukur Jelas

Peserta Aksi 313 di Masjid Istiqlal
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mempertanyakan tindakan kepolisian terkait penangkapan pimpinan aksi 313, Muhammad Al Khaththath. Menurut HNW, apa yang dilakukan aparat penegak hukum tidak memiliki tolok ukur yang jelas.

"Karena tolok ukur tidak jelas. Kalau merujuk ke KUHP maka tidak merujuk pada apa yang dilakukan FUI, Muhammad Khaththtath dan aksi 313," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (1/4).

Hidayat Nur Wahid: Islam Tercederai Akibat Tindakan Terorisme

Rombongan MPR dipimpin Hidayat Nur Wahid
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid bertemu dengan beberapa anggota parlemen yang tergabung dalam kaukus Indonesia di All-Party Parliamentary Group on Indonesia (APPGI), Rabu (29/3), di London, Inggris. Richard Graham MP, John Spellar MP, dan Barroness Uddin menerima kehadiran Hidayat bersama rombongan.

Dalam kunjungan kerjanya, Hidayat menyampaikan bela sungkawanya atas tindakan terorisme yang terjadi di dekat Gedung Parlemen Inggris, Westminster Palace sepekan sebelumnya. “Kehadiran kami di sini juga membawa pesan Indonesia sebagai negara yang mayoritas berpenduduk Muslim tidak mendukung tindakan terorisme," ujar Hidayat dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (31/3).

MPR Perkuat Hubungan Parlemen Indonesia dengan Irlandia dan Inggris

Hidayat mengunjungi Irlandia
JAKARTA - Berkunjung ke Irlandia, Wakil Ketua MPR Indonesia Hidayat Nur Wahid menjajaki peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Irlandia. Dalam pertemuan itu, Hidayat dan Ketua Parlemen Irlandia Sean O Fearghall TD menyepakati sejumlah hal. "Kami sepakat memperkuat kerja sama antar parlemen melalui pembentukan "friendship group" serta meningkatkan saling kunjung antarparlemen kedua negara," kata Hidayat usai kunjungan ke Irlandia pada 26-28 Maret lalu.