Ketua FPKS MPR RI Tifatul Sembiring |
“Ancaman terbesar dari keamanan nasional kita bukan serangan dari luar, tapi disintegrasi bangsa. Pecahnya NKRI. Kita memiliki 17.500 pulau di Indonesia, 1.340 suku bangsa, kita saja kalau terbang dari Sabang ke Merauke sama seperti kita terbang dari Jakarta ke Jeddah, 9 jam. betapa jauhnya jarak fisik kita sebagai bangsa,” jelas Tifatul.
Di sisi lain, jumlah Anggota MPR RI yang berasal dari gabungan antara Anggota DPR dan Anggota DPD sejumlah sekitar 700 orang, belum cukup memadai untuk dapat sosialisasikan 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara ke seluruh daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, Tifatul mendorong agar pemerintah atau pihak eksekutif ikut terlibat dalam sosialisasi 4 Pilar tersebut, khususnya di daerah yang masih memiliki intensitas kerawanan konflik horizontal. Sebab, pihak eksekutif, nilai Tifatul, dapat lebih efektif dalam ikut serta mensosialisasikan 4 Pilar, melalui besarnya anggaran yang dimilikinya.
“Pemerintah bisa saja memasukkan 4 pilar ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Kita punya ideologi, tapi tidak punya strategi budaya agar hal itu bisa terinternalisasi dan optimalisasi di dalam jati diri bangsa indonesia apalagi dengan beragam etnis,” jelas wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara ini.
Selain melibatkan kekuasaan eksekutif, media massa, tambah Tifatul, juga punya peran untuk membantu efektivitas Sosialisasi 4 Pilar di masyarakat. Karena itu, Tifatul ke depannya, media cukup berimbang dalam menghadirkan isi acara, baik acara yang bersifat hiburan maupun yang berkaitan dengan soal kenegaraan.
Hadir pula dalam diskusi ini Politisi PKB Abdul Kadir Karding dan Pengamat Komunikasi Politik Effendi Ghazali.
Sumber:
fraksidpr.pks.id
Senin, 13 Maret 2017
http://fraksidpr.pks.id/2017/03/13/disintegrasi-bangsa-ancaman-terbesar-keamanan-nkri/
Link lainnya:
No comments:
Post a Comment