Thursday, December 21, 2017

Jelang Tahun Politik 2018-2019, HNW Harap Rakyat Jangan Apatis Apalagi Golput

HNW Harap Rakyat Jangan Apatis Apalagi Golput
BENGKULU – Tinggal menghitung hari, Indonesia akan memasuki rangkaian tahun politik luarbiasa yakni tahun 2018 pilkada serentak yang diikuti 171 daerah yang tahapannya sudah dimulai sejak Agustus 2017 dan tahun 2019 pemilu.

Berbagai kekhawatiran menyeruak dibenak seluruh bangsa Indonesia seputar penyelenggaraan tahun politik tersebut terutama fenomena-fenomena serta dampak-dampak yang ditimbulkan pra dimulai tahun politik dan pasca tahun politik berlalu.  Kekhawatiran tersebut antara lain makin minimnya partisipasi rakyat terhadap pilkada dan pemilu akibat apatisme kolektif.

Hidayat Nur Wahid: Terkait LGBT, Negarawan Mesti Paham Celah Perusak Sendi Negara

HNW: Negarawan Mesti Paham Celah Perusak Sendi Negara
BENGKULU - Pro dan kontra ditengah masyarakat pasca keluarnya hasil uji materi Mahkamah Konstitusi ( MK) soal LGBT merebak.  Bahkan Menteri Agama RI mengatakan bahwa masyarakat mesti menghormati sekalipun semua agama tidak menyetujui sikap dan perilaku yang berkaitan dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Menyikapi hal tersebut Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan keprihatinannya atas keputusan MK tersebut.  Menurutnya, MK memang tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan perluasan pembuatan hukum, tapi harusnya MK sebagai satu-satunya lembaga negara yang oleh Undang-Undang Dasar disyaratkan keanggotaannya diantaranya adalah negarawan, kenegarawanannyalah harusnya memahami betul dan mampu menutup rapat sekecil apapun celah yang bisa merusak sendi-sendi bernegara dan bernegara, merusak Pancasila, Konstitusi dan NKRI.

Tuesday, December 19, 2017

Hidayat Nur Wahid : Jalan Moderat Sebaiknya Dipilih, Bukan Islam Phobia Atau Indonesia Phobia

HNW: Kita harus berada dalam jalan moderat
JAMBI - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid membuka Sosialisasi Empat Pilar di gedung Bappeda, Provinsi Jambi, pada Selasa (19/12).

Dalam acara yang dihadiri Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar, anggota MPR RI, Sidi Hermanto Tanjung dan Ketua FPRJ (Forum Peduli Remaja Jambi) ini, Hidayat mengatakan, sosialisasi empat pilar pada tanggal 19 Desember kali ini bertepatan dengan Hari Bela Negara.

Monday, December 18, 2017

HNW Dukung Moeffreni Moe’min Jadi Pahlawan Nasional

HNW dan delegasi LKB Ahmad Syaroni
JAKARTA - Senin, 18 Desember 2017, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) melakukan audensi dengan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta. Delegasi yang dipimpin oleh Sekretaris LKB Ahmad Syaroni meminta dukungan kepada HNW terkait rencana pengusulan Moeffreni Moe’min sebagai pahlawan nasional.

Dikatakan oleh Ahmad Syaroni, Moeffreni sosok yang lahir 12 Februari 1921 di Jakarta itu mempunyai peran yang besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Dalam masa penjajahan Jepang, ia pernah mendapat pelatihan militer di PETA. Dalam masa selanjutnya, dirinya anggota Batalion PETA di bawah komandan Kasman Singodimedjo. Saat Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan, Jakarta, bersama Latief Hendradiningrat mengamankan lokasi tempat di mana kemerdekaan itu dinyatakan. “Ia melatih kemiliteran pada pemuda Menteng pada saat itu,” ujarnya.

Zikir Nasional Republika Bagus Juga Saat Tahun Baru Hiriyah

HNW: Zikir Nasional bagus untuk tahun baru Hijriah
JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi agenda Zikir Nasional Republika yang akan di gelar pada malam pergantian tahun baru 2018 di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur. Dengan adanya agenda ini, menurut dia, umat Islam bisa mengawali awal tahun dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Bahkan, ia mengusulkan agar zikir nasional tersebut juga diselenggarakan pada setiap awal tahun baru Islam. "Saya apresiasi bahwa agenda ini tetap harus dijalankan. Tahun lalu saya juga sudah usulkan bagus juga kalau Republika bukan hanya gelar zikir nasional tahun baru Masehi tapi juga tahun baru hijriyah," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/12).

Nasir Djamil Sayangkan Putusan MK yang Tolak Perluasan Delik Perzinaan dan LGB

Nasir Djamil sayangkan putusan MK soal LGBT
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil menyayangkan Putusan MK Nomor 46/PUU-XIV/2016 yang menolak perluasan delik perzinahan dan LGBT. Menurutnya, keengganan mayoritas hakim konstitusi yang tidak mau memperluas penafsiran delik perzinahan dan LGBT sebagai bentuk inkonsistensi dan ancaman yang berbahaya bagi Indonesia sebagai negara berketuhanan berdasarkan Pancasila.

“Ada hal berbahaya yang muncul dari putusan MK tersebut, yakni seolah-olah LGBT, kumpul kebo dan delik perzinahan dinyatakan konstitusional. Jelas ini berbahaya, karena tidak sesuai dengan konteks negara Indonesia yang berketuhanan berdasarkan Pancasila. Khususnya jika tidak membaca secara utuh dan menyeluruh dari Putusan MK No. 46/PUU-XIV/2016. Di sinilah 5 hakim konstitusi yang menyatakan menolak permohonan ini tidak sensitif," sebut Nasir.

HNW: LGBT Bertentangan Dengan Pancasila

HNW: LGBT Bertentangan Dengan Pancasila
JAKARTA - Saat melakukan Sosialisai Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada warga Pasar Minggu, Jakarta, 17 Desember 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan bahaya keberadaan LGBT (Lesbi, Gay, Bisek, dan Transgender).

HNW mengutip pendapat Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu bahwa LGBT adalah salah satu bentuk proxy war. "LGBT adalah cara musuh untuk melemahkan dan menceraiberaikan Indonesia," ujarnya.

Monday, December 11, 2017

Hermanto: Pernyataan Trump Bertentangan Dengan Prinsip Kemanusiaan

Hermanto: Statement Trump Melanggar Prinsip Kemanusiaan
PADANG - Anggota MPR RI daerah Pemilihan Sumatera Barat Hermanto menilai kebijakan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Israel bertentangan dengan perdamaian dunia dan prinsip kemanusiaan universal.

Dengan pernyataan tersebut artinya Trump karena mendukung Israel untuk terus melakukan penjajahan terhadap Palestina," kata dia di Padang, Minggu saat sosialisasi empat pilar MPR.

Tuesday, December 5, 2017

HNW: Pancasila Pegangan Bangsa Indonesia

HNW: Pancasila Pegangan Bangsa Indonesia
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat memberi Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada warga Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan (4/12) memaparkan kebesaran Indonesia dibanding dengan negara lain. Disebutkan, negeri ini memiliki jumlah suku bangsa yang tidak kurang dari 1.257 etnis.

"Etnis tersebut memiliki bahasa daerah yang jumlahnya tak kurang dari 2.500 bahasa lokal. Mereka tersebar di 17.000 pulau," ujar HNW.

Monday, December 4, 2017

HNW: Indonesia Bisa Bersatu Karena Pancasila

HNW:  Indonesia Bisa Bersatu Karena Pancasila
JAKARTA - "Uni Soviet hancur bukan karena diserang dari luar tetapi karena ideologinya tak mampu menyanggang masalah yang ada," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada para pelajar Jakarta, 3 Desember 2017.

Bubarnya Uni Soviet tersebut karena Presiden Uni Soviet Mikhael Gorbachev mengeluarkan kebijakan Glasnot dan Perestroika. "Semacam kebijakan reformasi," ujarnya.

Sunday, December 3, 2017

HNW: Jalan Berliku Menuju NKRI

HNW: Jalan berliku menuju NKRI
JAKARTA - "Bangsa Indonesia sepakat memilih bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak merdeka," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat memberi Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada warga Jakarta Selatan di Cilandak Barat, Jakarta, 2 Desember 2017.

Bentuk NKRI itu tertuang sejak tanggal 18 Agustus 1945 dalam UUD Tahun 1945 dalam Bab I, Pasal I, dan Ayat 1. Bentuk NKRI dipertegas oleh MPR periode 1999-2004 di mana bentuk ini tak boleh diubah dengan cara dan bentuk apapun. "Tak boleh diubah menjadi negara komunis, khilafah, atau bentuk separatis lainnya," ujar HNW.

Saturday, December 2, 2017

HNW Ajak Peserta Reuni 212 Bantu Saudara Terkena Musibah

HNW Ajak Peserta Reuni 212 Bantu Saudara Terkena Musibah
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hidayat Nur Wahid ikut memberikan sambutan dalam Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12). Dalam sambutannya, Hidayat mengajak seluruh peserta Aksi Bela Islam yang diadakan di Monumen Nasional untuk membantu saudara-saudara Islam yang terkena musibah. Seperti di Indonesia yang saat ini terjadi musibah badai Cempaka, Dahlia dan bencana Gunung Agung di Bali, termasuk Palestina dan Rohingya.

Tatkala MSI dan HNW Berbaur Dengan Massa Reuni 212

HNW dan Sohibul Iman hadir dalam acara Reuni 212
JAKARTA - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW dan Reuni 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat. Kedua tokoh partai dakwah tersebut membaur bersama jutaan umat Islam yang sudah memutihkan Silang Monas sejak subuh.

Hidayat dan Sohibul Iman tiba di kawasan Silang Monas sekitar pukul 08.30 WIB, Sabtu (2/12/2017). Sebagaimana yang lain, keduanya kompak mengenakan baju muslim putih dan berkopiah hitam. Kedatangan keduanya tampak disadari warga yang ikut hadir dalam momen bersejarah tersebut. "Pak Iman! Pak Hidayat!", teriak sejumlah warga. Tidak sedikit ibu-ibu yang juga menyapa keduanya.

Friday, December 1, 2017

HNW: Adukan Ke MK Bila Ada UU Tak Sesuai Jiwa UUD

HNW: Adukan Ke MK Bila Ada UU Tak Sesuai Jiwa UUD
JAKARTA - Saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, 1 Desember 2017, kepada Forum Birokrat Masyarakat, forum yang menghimpun pengurus RT, RW, dan LMK, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, UUD NRI Tahun 1945 menempatkan kedaulatan Rakyat pada posisi tertinggi melalui pemilihan umum.

"Rakyat diberi kekuasaan menentukan siapa pemimpin yang layak untuk dipilih," ujarnya. Dengan kedaulatan tersebut rakyat juga bisa menggunakan untuk mengoreksi pemimpin yang tidak amanah menjalankan kepemimpinan dengan tidak memilihnya lagi di Pemilu berikutnya.

HNW: Umat Islam Harus Berperan Mengisi Kemerdekaan

HNW: Umat Islam Harus Berperan Mengisi Kemerdekaan
JAKARTA - Saat memberi Sosialisasi Empat Pilar kepada organisasi kepanduan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 1 Desember 2017, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut politisi dan tokoh umat Islam yang berperan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Tokoh itu seperti Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Syafruddin Prawiranegara, Agus Salim, Wachid Hasyim, Kasman Singodimedjo, dan Ki Bagus Hadikusumo.

"Mereka tokoh-tokoh bernas yang berperan penting dalam menyusun dasar negara, konstitusi, dan mempertahankan NKRI," ujar HNW.